Hei Hei Siapa Dia?

Hai semuanya, apa kabar? Sesuai janji di postingan sebelumnya, saya mau menceritakan pengalaman tidak menyenangkan ketika saya dirawat di rumah sakit selama seminggu di awal bulan Agustus ini. 

Langsung saja ya, saya dibawa ke Instalasi Gawat Darurat di jam 21.30 karena saturasi yang hanya 92. Nah yang menjadi persoalan adalah ketika saya di ruang IGD dan dipasang oksigen, tirai masih terbuka dan saya melihat 2 sosok tepat di lorong belakang tempat dokter duduk 😅. Ya memang sih mereka tersenyum, tapi ya namanya sosok yang gak kasat mata mau semanis apa pun senyum mereka tetap saja gak enak dilihat kan karena bikin merinding.

source image: google

Akhirnya saya minta tolong supaya tirai ditutup, selain itu gak enak juga karena banyak keluarga pasien lain yang wara wiri dan banyak nanya saya kenapa. Lagi engap malah ditanya-tanya rasanya kayak 'duh please deh ya, gue napas aja susah, jangan diajak ngobrol lah' 😅. 

Sosok yang saya lihat keduanya berbaju putih dan melayang, hanya saja yang satu rambutnya agak sedikit kribo dan wajahnya gelap, keduanya laki-laki. Belum selesai sampai di situ. Di jam 22.30 saya dipindahkan ke ruang rawat inap kelas 2 karena kebetulan ruang kelas 1 masih penuh. Dan sebelumnya saya dibawa ke rumah sakit lain tetapi kebetulan IGD dan ruang rawat inapnya penuh, makanya saya pindah ke rumah sakit ini (nama saya rahasiakan demi menjaga nama baik ya). 

Sepanjang perjalanan menuju kamar kelas 2, saya lihat lorongnya agak remang-remang, situasinya benar-benar seperti di film bangsal 13. Tetapi gak semencekam itu juga sih. Kebetulannya lagi saya sedang berhalangan, yang artinya saya lebih sensitif lagi dengan hal-hal yang gak kasat mata.

Tiba di ruangan, saya ditempatkan di tengah dengan kapasitas pasien 3 orang. 1 bed sudah terisi, ada sepasang suami istri usia senja di situ, si kakek menemani istrinya yang harus dirawat di sana. Dan satu bed lagi masih kosong. Ruangannya lumayan nyaman dan cukup luas. Tetapi, begitu perawat dan pasangan saya meninggalkan saya di ruangan, bed kosong di samping saya mulai berbunyi aneh, seolah-olah ada orang di sana. Bunyi seperti roda kasur yang berderit, seperti ada orang yang sedang menggoyang-goyangkan kakinya. 

Saya berusaha untuk tidur karena memang saya capek sekali hari itu. Tetapi begitu saya memejamkan mata, suara itu muncul kembali. Saya masih berusaha untuk tidur tetapi tidak bisa karena suaranya semakin berisik. Akhirnya saya bilang 'tolong jangan berisik ya, saya mau tidur' Eh kok malah muncul dan senyum. Duh kesel luar biasa jadinya kan. Tapi sosok ini berbeda dengan yang di ruangan IGD ya, ini perempuan. Saya bilang lagi, 'tolong jangan ganggu ya, saya lagi capeeek banget'. Ini tuh kalau perawat atau dokter lihat mungkin saya dikira gila karena ngomong sendiri kali ya.

Saya berusaha merem lagi dan tetap saja berisik. Akhirnya saya gak bisa tidur karena suara-suara itu, sementara saya lupa membawa earphone untuk menutup telinga saya. Jam 4 pagi barulah saya dipindahkan ke ruangan kelas 1 karena pasiennya sudah pulang. Apakah selesai sampai di situ? 

Oh tentu tidak. Begitu saya pindah ke ruangan kelas 1, setelah perawat pergi, saya melihat bayangan sosok perempuan berambut sebahu yang melintas di tirai. Saya tunggu apakah dia muncul, ternyata enggak. Sementara saya cuma berdua saja di ruangan itu dengan pasien lain dan dia pun sedang tertidur pulas karena dengkurannya cukup keras terdengar 😅. Satu-satunya yang mengganggu saya hanya bunyi-bunyian berisik saja karena ini bikin saya gak bisa tidur. Lorong rumah sakit pun terdengar cukup berisik padahal sepi 😆😆. Ya sudahlah ya mau gimana lagi.