; Maket Rumah Kebaya dan Sekilas Sejarah Rumah Kebaya - SayaNaia

Maket Rumah Kebaya dan Sekilas Sejarah Rumah Kebaya

Halo teman-teman, aroma liburan sudah tercium ya? Karena pelajar sekolah di Indonesia baru saja selesai Penilaian Akhir Tahun alias ujian semester genap. Meski begitu semangatnya jangan kendor ya. Untuk teman-teman yang sudah di tingkat akhir, nikmati waktu bersama teman-teman dan guru di sekolah sebelum nanti akhirnya berpisah dan belajar di sekolah yang baru. Berfoto bersama, merekam video untuk kenang-kenangan nanti di masa mendatang.

Meski sudah mendekati liburan, saya tetap nih mau sedikit berbagi informasi yang mudah-mudahan bisa bermanfaat kalau nanti kebetulan ada tugas dari sekolah. 😁

Sekarang kita bahas tentang Rumah Kebaya. Sebagian dari teman-teman di Jakarta mungkin sudah tahu ya apa itu rumah kebaya, bahkan mungkin sudah gak asing lagi dengan bentuk rumah yang sudah ada sejak zaman dulu. Ya, rumah kebaya adalah salah satu rumah tradisional suku Betawi, selain Rumah Joglo, Rumah Gudang dan Rumah Panggung.



Maket Rumah Kebaya kolaborasi kakak, saya dan papanya




Rumah Kebaya atau yang juga disebut Rumah Bapang ini kalau dari samping bentuk lipatan atapnya mirip dengan lipatan di baju kebaya. Jadi bisa dibilang inilah awalnya mengapa rumah adat Betawi yang masuk dalam kategori rumah darat ini di sebut Rumah Kebaya.  Pengaruh bentuk, ornamennya tentu banyak dipengaruhi oleh etnis Tionghoa yang dulu banyak mendiami wilayah Batavia. Tahu dong ya kalau suku Betawi itu memang terdiri dari banyak campuran etnis karena hubungan pernikahan yang terjadi di zaman dulu. 

Bagian-bagian dari rumah Kebaya:

Langkan atau Pagar Kayu: fungsinya sebagai pembatas antara rumah dengan area luar. Sementara filosofinya langkan ini seperti pembatas antara pengaruh baik dan buruk. Artinya rumah ini memiliki harapan untuk bisa menangkal hal-hal buruk dari luar dan melindungi para penghuni rumah.

Teras Depan atau Gejogan dengan lantainya yang licin dan dingin. Yang disebut-sebut bisa mendinginkan atau menyejukkan suasana rumah dan menolak bala. Dan biasanya teras rumah orang-orang betawi cukup luas ya. Kalau anak tahun '90-an pasti gak asing dengan teras rumah Babe Sabeni di sinetron Si Doel Anak Sekolahan, ada beberapa kursi untuk menerima tamu, juga ada bale-bale di sudut lainnya tempat Babe Sabeni bersantai menikmati kopi.

Paseban atau Kamar Tamu. Jadi kalau ada tamu jauh yang datang, bisa menginap di kamar ini. Tapi kalau kebetulan gak ada tamu, biasanya kamar ini digunakan sebagai ruang untuk sholat.

Pangkeng atau Ruang Keluarga tempat berkumpulnya keluarga setelah seharian beraktivitas di luar.

Kamar, biasanya terdiri dari 4 ruang kamar, tapi bergantung dari jumlah anggota keluarga juga ya. Dan ukuran kamar yang lebih besar ditempati oleh suami istri si pemilik rumah.

Srondoyan atau dapur, biasanya letaknya ada di bagian belakang rumah.

Rumah Betawi zaman dulu biasanya juga ada sumur tradisional yang letaknya bersebelahan dengan kamar mandi yang ada di luar rumah. Tapi seiring berjalannya waktu, sumur bor menjadi pilihan dan letak kamar mandi pun menyatu di dalam rumah. Dahulu waktu saya kecil pun ada sumur besar di belakang rumah dan ada kamar mandi luar juga, menyatu dengan tempat cuci baju dan jemur pakaian. Dan sumurnya pun sumur timba. Tetapi di rumah kami juga tersedia 2 kamar mandi dalam dan tempat jemur di dalam (jaga-jaga kalau hujan tetapi cucian belum kering dan kami menggunakan kran air biasa. Kalau listrik mati, barulah kami menimba air dari sumur.

Maket Rumah Kebaya

Sudah cukup ya sedikit pembahasan mengenai rumah Kebaya. Sekarang saya mau berbagi sedikit cara membuat maket Rumah Kebaya berdasarkan hasil karya kakak di kelas 6 semester ganjil kemarin. 






Alat dan Bahan

Jangan lupa siapkan stik es krim, kardus bekas, kertas karton warna hijau atau kuning, cat asturo atau bisa juga menggunakan cat akrilik berwarna hijau, kuning dan cokelat. Karena warna khas adat Betawi itu Hijau Kuning dan Merah ya, tetapi di sini saya tidak memakai warna merah. Kuas lukis untuk mewarnai bagian yang perlu diwarnai, kalau memakai cat akrilik pastikan buru-buru rendam kuas ke air hangat ya, karena kalau tidak, siap-siap cat lukis kamu bakal rusak seperti cat lukis saya 😐. Cutter dan gunting, lem putih (saya pakai lem Fox dan lem tembak untuk menempel bagian-bagian tembok, pagar dan atap rumah. Jangan lupa pensil, penghapus dan penggaris untuk menggambar pola dan ornamen rumah, juga spidol hitam permanen.

Cara membuat

1. Untuk bagian alas rumah saya mengikuti ukuran yang dijelaskan di buku pelajaran si kakak yakni menggunakan kardus bekas yang dipotong seukuran 24 x 24 cm sebanyak dua lembar, ini supaya bagian alasnya lebih tebal dan kokoh ya. Setelah itu tumpuk dan lem bagian alas dengan cat cokelat. Kalo saya sengaja tidak diwarnai karena nanti yang terlihat hanya sedikit saja di bagian teras, jadi hanya bagian teras saja yang diwarnai


kakak mengukur potongan kardus bekas


2. Untuk bagian tembok depan dan belakang, kardus bekas dipotong sekitar 24 x 9 cm, juga sebanyak dua lembar. Bagian depan diberi gambar pintu dengan dua buah jendela di kanan kiri pintu. Lalu untuk tembok bagian belakang bisa diberi gambar satu buah pintu. Lalu warnai dengan warna yang sudah kamu pilih. Kalau di sini memakai warna kuning untuk tembok, kombinasi hijau dan kuning untuk pintu dan jendela.


tembok depan dan belakang dengan jendela yang belum di warnai



3. Untuk bagian samping bisa langsung dibuat gabungan antara segitiga dengan persegi ya. Ukuran persegi 18 x 9 cm dan bagian kaki segitiga sama kaki masing-masing 11 cm dan tingginya 7,5cm. Kalau kakak membuatnya terpisah antara tembok belakang dengan bagian atap, memang lebih mudah mengukurnya  tapi agak merepotkan ketika harus ditempel satu sama lain. 

4. Untuk bagian atap, potong kardus bekas seukuran 29 x 24 cm, lalu dibagi alias dilipat bagian panjang kardus menjadi ukuran 7 cm, 11 cm dan 11 cm, sebaiknya diberi garis supaya ukurannya tepat. Lipat pelan-pelan supaya tidak penyok, lalu warnai atap dengan warna cokelat dan gambar pola genting dengan spidol permanen berwarna hitam.


ini keseluruhan bagian rumah yang sudah kakak buat. 


5. Buat gigi balang menggunakan kertas karton warna hijau atau kuning dan spidol hitam. Sayang saya lupa memfoto bagian gigi balang ini. Sebagai contoh saya ambil dari google saja ya. Nah gigi balang ini adalah hiasan pada atap depan ciri khas dari rumah Betawi. Buat pola gigi balang dengan ukuran 7 cm, 7 cm untuk hiasan atap depan bagian samping dan 24 cm untuk bagian depan.


gigi balang
source image: google


6. Untuk pagar teras, teman-teman bisa menggunakan stik es krim sesuai dengan pola. Kalau kakak kemarin semua dibuat hanya dengan kardus saja, karena kebetulan stik es krim di rumah habis, jadi benar-benar memakai bahan yang ada di rumah saja.

Contoh pola:



Pola pagar setelah disusun
source image: PLBJ kelas 6


Nah setelah semua siap, bisa ditempel satu persatu. Bisa menggunakan lem putih atau lem tembak. Lem putih bisa bikin lebih rapi sih, tetapi agak sulit bagi kakak, jadi dia memilih lem tembak saja, dibantu papanya karena lem tembak kan cukup panas kalau tidak sengaja menempel di tangan. 

Maket rumah kebaya sudah jadi



dari samping



jendela di samping rumah



Kalau dari samping memang terlihat kurang rapi, tetapi karena memakai lem tembak. Tapi waktu saya cek, kakak mendapat nilai sempurna untuk tugas ini. Alhamdulillah. Siapa tahu teman-teman juga mau mencoba membuatnya? 😊










Naia Djunaedi
Naia Djunaedi Betawi - Cirebon - China - India - Arab Maklum. Ibu dari 3 anak, ex Radio Script Writer, ex Journalist, Bookworm, Senang menonton drama dan film, Ambivert, Senang menertawakan kehidupan, Terlahir dengan wajah jutek dan aslinya memang galak sih.. Hehehehe. Open Comission for art on Instagram or e-mail

18 comments for "Maket Rumah Kebaya dan Sekilas Sejarah Rumah Kebaya"

  1. this looks amazing

    ReplyDelete
  2. Maketnya kereen, asli kreatif pokoknya ..

    ReplyDelete
  3. Duh, membayangkn proses pembuatannya bunda pusing ananda Naia. Rumit dan perlu ketelitilian level tinggi. Salam doa untuk si kakak ya. Semoga tambah pintar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha.. iya bunda, ini mestinya tugas kelompok, tapi karena tahun lalu masih blm boleh berkerumun, jadilah anak-anak bekerja sama dengan ortu.

      Aamiin

      Delete
  4. jadi inget dulu jaman sekolah pernah dapet tugas bikin maket rumah seperti ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sama, tapi kalo saya dulu cuma bikin rumah biasa dan dari karton aja sih, gak serumit ini. Itu pun pelajaran seni

      Delete
  5. Mba, cara melubangi gigi balang itu gimana sih? Yg pas bagian bulatan tengah itu? Kayaknya kecil dan rapat. Aku tuh kalo udh prakarya gini jujurnya langsung keder, Krn aku dan suami sama2 ga terlalu luwes tangannya buat bikin prakarya.

    Rumah kebaya si Kaka juga pelajari. Tapi thank God baru tahap ngapalin, belum bikin maket 🤣🤣🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. gigi balang diinstruksi cuma dibikin buletan di tengah-tengah pakai spidol hitam aja, mbak. Aku lupa foto pas belum ditempel.

      Hahaha nanti kelas 6 ada prakteknya, siap2 aja..

      Delete
  6. Ya ampun mbak, kok aku mikirnya rumah kebaya itu nama toko yg jual kebaya2 gitu sih, astaga hahaha.

    Jaman SD dulu aku juga sering disuruh bikin rumah2an dari kardus gini mbak, aku dibikinin ama alm.papaku, tp yg simpel2 aja, bukan rumah adata karna pasti lebih susah.

    Kalau liat rumaha adat betawi gini inget rumah yg buat shooting film Si Doel Anak Sekolahan hihihi, ikonik banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe, butik kebaya gitu ya?

      Aku juga sama, ada tugas bikin rumah model tapi kerja kelompok sih

      Iya, rumah adat Betawi yang paling gampang diinget memang rumahnya si babe Sabeni, tapi sayang sekarang sudah berubah

      Delete

Post a Comment