; Ronya Anak Penyamun - Astrid Lindgren - SayaNaia

Ronya Anak Penyamun - Astrid Lindgren

Judul Buku      : Ronya Anak Penyamun
Penulis            : Astrid Lindgren
Penerjemah     : Agus Setiadi
Penerbit          : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit    : November 1992
Tebal              : 288 Halaman
ISBN              : 979-511-638-9









Ronya, anak dari seorang kepala penyamun yang dilahirkan pada malam saat badai dan guntur mengamuk. Semua anggota penyamun menanti kelahirannya. Tepat beberapa saat setelah Ronya lahir, guntur berbunyi keras seakan menyambar sesuatu. Ternyata guntur itu menyambar benteng Mattis yang berada jauh di puncak gunung Mattis. Benteng itu terbelah menjadi dua sampai ke ruang bawah tanah yang paling dasar, terbelah dua tepat di tengah-tengah benteng. Kini benteng mereka dipisahkan oleh jurang.

Selain  grymko liar dan gnoma kelabu, sejak lama, Mattis bermusuhan dengan para penyamun Borka. Hal itu yang harus diwaspadai oleh Ronya yang sangat senang berkeliaran di hutan. Mattis mengajari Ronya banyak hal untuk bisa bertahan hidup. Mattis juga berpesan agar Ronya berhati-hati, jangan sampai ia terjatuh ke jurang, ya jurang yang membelah benteng Mattis saat Ronya lahir. 







Ronya sangat senang bermain di alam liar. Menjelajah hutan, memanjat tebing, bermain air di telaga. Namun kali itu Ronya terlambat pulang, ia baru menyadari waktu sudah berlalu ketika hari sudah gelap. Ronya dikelilingi gnoma kelabu yang hendak memangsanya. Namun di tengah ketakutan, ayahnya muncul, berteriak kepada para gnoma kelabu sambil membawa obor dan menyelamatkannya. Ayah dan ibunya berpesan, untuk menghadapi gnoma kelabu, Ronya tidak boleh takut, karena jika ia takut, maka para gnoma bisa mengendus ketakutan itu dan mereka akan menjadi lebih berbahaya. Mattis juga berpesan jangan sampai Ronya tercebur di sungai karena arusnya yang begitu deras.


Ronya juga sudah pernah bertemu dengan grymko liar dan ia berhasil menyelamatkan diri. Hanya para penyamun Borka saja yang belum ia ketahui, karena ia belum pernah bertemu dengan mereka.







Pada saat ia menjelajahi benteng, ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang sebaya dengannya. Ia adalah Birk Borkasson, anak dari penyamun Borka. Anak laki-laki itu duduk tepat di seberang benteng yang dahulu adalah benteng Mattis. Awalnya mereka saling mengejek karena bibit permusuhan sudah ditanamkan sejak mereka kecil. Mereka saling mengadu kekuatan dan keseimbangan dengan cara melompati jurang antar benteng. Lalu Ronya jatuh terpeleset ke dalam jurang, Birk tanpa ragu menolong Ronya dan akhirnya mereka bersahabat.

Kedua orang tua mereka tidak mengetahui bahwa Ronya dan Birk berteman. Mereka menjelajahi hutan bersama, meski tahu bahwa orang tua mereka pasti akan sangat marah jika mengetahui hal itu. Lantas apakah persahabatan mereka akan berakhir?




Naia Djunaedi
Naia Djunaedi Betawi - Cirebon - China - India - Arab Maklum. Ibu dari 3 anak, ex Radio Script Writer, ex Journalist, Bookworm, Senang menonton drama dan film, Ambivert, Senang menertawakan kehidupan, Terlahir dengan wajah jutek dan aslinya memang galak sih.. Hehehehe. Open Comission for art on Instagram or e-mail

6 comments for "Ronya Anak Penyamun - Astrid Lindgren"

  1. Salam Naia, lama amat tak ke sini. Sihat?
    Bagus sekali ulasannya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masya Allah, kak Shida.. Alhamdulillah saya sihat.. kak Shida apa kabar? Saya sempat berkunjung ke blog kak Shida namun belum ada update, insya Allah saya akan kunjungi balik kak Shida ya.. Sihat selalu, kak

      Delete
  2. Apa kabar mbak Naia, lama ngga main kesini.😅

    Wah, Ronya dan Birk akhirnya berteman dan mereka lalu menikah dan tinggal di istana, hidup bahagia selamanya.😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. hai mas Agus, Alhamdulillah sehat. Saya juga blm bisa BW, PC lagi sering error, begitu mau BW dia metong. Begitu terus sampe saya nyerah deh. Insya Allah saya usahain BW lewat hp ya, mudah2an bisa.

      Ceritanya gak gitu, mas Agus... haduuuh

      Delete
    2. Biasanya cerita dongeng kan begitu, yang indah indah.😁

      Delete
  3. Ngeri2 takut juga membacanya ya, ananda Naia. Hari gelap sendirian di tempat sepi. He he .....

    ReplyDelete

Post a Comment