The Plan Man - Korean Movie
Halo apa kabar? Belakangan ini saya lagi agak malas menulis, malas membaca buku setelah terakhir baca buku Funiculi Funicula. Tapi sudah seminggu ini saya sibuk dengan kegiatan lain dalam rangka self healing, tepatnya supaya pikiran kembali segar ketika tahun ajaran baru dimulai. Karena kayaknya nih sekolah bakal offline lagi gara-gara melonjaknya kasus Covid-19 varian baru. Jadi harus siap sekolah tatap muka bakal gagal lagi.
Tapi jangan sedih ya, terus berdo'a semoga pandemi segera berakhir, dan teman-teman serta anggota keluarga yang sakit diberi kesehatan dan untuk petugas dan relawan medis juga diberi kekuatan dan perlindungan agar tetap kuat dan sehat selama membantu pasien yang setiap hari terus bertambah. Aamiin.
source image: google
Saya mau bahas tentang salah satu Film Korea yang berjudul The Plan Man, rilisnya sudah lama ya di tahun 2014, tapi sekali lagi karena ini belum pernah saya resensi, gak ada salahnya saya membaginya dengan teman-teman semua, siapa tahu ada yang belum pernah menontonnya 😅.
Dibintangi Jung Jae-Young yang juga bermain dalam film The Odd Family: Zombie on Sale. Di film The Plan Man ini, Jae-Young berperan sebagai Han Jun-Seok, seorang pustakawan yang memiliki kebiasaan yang sangat aneh. Ia adalah pria yang sangat teratur, kehidupannya dimulai dengan alarm, mulai dari bangun tidur, mandi, hingga akan tidur.
Dia akan bangun jam 6 pagi, kemudian mengganti sprei dan mensterilkannya, mandi dan warna jas yang ia pakai harus sesuai dengan hari (sama seperti anak yang memakai seragam sekolah). Setiap jam 12.15 detik ke 02, ia akan masuk ke dalam sebuah minimarket. Tujuannya adalah untuk bertemu dengan wanita penjaga toko yang memiliki kebiasaan yang sama dengan Jun-Seok. Namun karena terlalu gugup, ia tidak pernah sekali pun mengajaknya berbicara bahkan untuk sekedar menanyakan namanya.
Jun-Seok bertemu dengan psikiater untuk berkonsultasi tentang bagaimana cara agar ia bisa mengatasi kegugupannya di depan wanita yang ia sukai. Ia lalu menyerahkan buku jurnal yang berisi tentang kegiatannya sehari-hari, apa yang harus ia pakai, apa yang harus ia lakukan, dan semua teratur di jam dan detik yang sama setiap harinya.
Suatu kali Jun-Seok bermaksud untuk mengungkapkan perasaannya kepada wanita itu, ia masuk ke toko tepat di jam 12.15.02. Ia langsung menuju meja kasir dan menyerahkan buku jurnal yang ia tulis untuk diberikan kepada wanita itu, namun siapa sangka ternyata saat itu muncul gadis lain yang penampilannya sangat berantakan. Karena kaget, Jun-Seok berlari sekuat tenaga dan tanpa sengaja meninggalkan jurnalnya di meja kasir. Gadis muda itu berusaha mengejar Jun-Seok hendak mengembalikan jurnal yang tertinggal, tetapi Jun-Seok sudah tidak terlihat lagi.
Jun-Seok kembali ke minimarket untuk mencari di mana jurnalnya, namun seorang anak kecil memberi tahu untuk mencari gadis bernama Yoo So-Jung (Han Ji-Min). So-Jung bekerja sebagai seorang penyanyi kafe, saat mencarinya, So-Jung sedang bernyanyi lagu baru yang sangat mirip dengan kehidupan Jun-Seok. Benar saja, saat bernyanyi tiba-tiba saja So-Jung terkejut dan menunjuk Jun-Seok "Itu dia si Plan Man!". Sontak para pengunjung kafe menengok ke arah Jun Seok dan menyorakinya "Plan man, plan man!!" Jun Seok lari terbirit-birit keluar dari kafe.
So-Jung mengejarnya dan menyebut tentang Ji-Won yang ternyata adalah kakaknya sendiri. Ji-Won (Cha Ye-Ryun) adalah wanita yang sudah dia amati selama 100 hari, ia merasa sangat cocok dengan wanita itu. Dengan bantuan So-Jung, Jun Seok berhasil bertemu dengan Ji-Won dan menyampaikan isi hatinya, lalu menyerahkan jurnalnya kepada Ji-Won. Di luar dugaan, Ji-Won malah kesal dan mengamuk. Ternyata Ji-Won tengah melakukan terapi karena ia merasa sangat terganggu dengan kebiasaannya yang terlalu bersih dan tertata. Ia ingin hidup normal dan meminta Jun-Seok agar mau melakukan terapi sepertinya.
So-Jung yang sudah membantu Jun-Seok, memohon agar Jun-Seok mau bergabung dengannya untuk melakukan audisi band. Karena merasa tidak enak kepada Ji-Won, akhirnya mau tidak mau Jun-Seok menerima tawaran So-Jung. So-Jung juga berjanji untuk membantu Jun-Seok mengatasi fobianya dan mengubah kebiasaan aneh Jun-Seok mengatur waktu.
So-Jung menyita jam tangan milik Jun-Seok dan melarang Jun-Seok memasang alarm lain di rumah. Alhasil, Jun-Seok tidak bisa tidur sepanjang malam dan menyebabkan ia terlambat datang ke perpustakaan. Untuk pertama kalinya bos dan rekan-rekan kerjanya memberi tepuk tangan atas keterlambatan Jun-Seok, mereka senang akhirnya Jun-Seok bisa hidup seperti manusia normal lainnya. 😆
Jun-Seok memulai terapi bersama dan bertemu banyak orang. Masing-masing dari mereka menceritakan masalah mereka di depan orang-orang yang melakukan terapi. Ada gadis muda yang selalu mengenakan jas hujan setiap akan pergi ke sekolah atau keluar rumah, karena ia takut terkena kotoran burung merpati. Bukan tanpa alasan, ia mulai fobia setelah ia menyaksikan kecelakaan setelah seseorang kejatuhan kotoran merpati, dan sejak saat itulah ia selalu mengenakan jas hujan meski cuaca sedang cerah.
Tibalah waktu Jun-Seok menceritakan tentang masalahnya. Namun saat ia sedang menceritakan tentang hidupnya yang terlalu teratur, seorang wanita (Ha Jae-Suk) menyelanya bahwa ia juga takut bertemu dengan banyak orang. Kemudian wanita itu menangis histeris karena ia melakukan hal-hal yang berbanding terbalik dengan Jun-Seok. Pria lain yang juga ikut terapi merasa kesal dan meneriaki wanita itu, lantas gadis muda yang takut kotoran merpati juga meneriaki pria itu karena lagi-lagi ia membuat wanita itu menangis. Suasana ruang konseling menjadi kacau dan penuh dengan teriakan, sang psikiater (Kim Ji-Young) pun berteriak histeris, membuka jas dan menginjak-injaknya lalu menangis 😂😂. Para peserta terapi berhenti bertengkar dan mulai memeluk dan menyemangati sang psikiater.
Jun-Seok dan So-Jung mulai berlatih bersama dan tibalah saatnya untuk audisi. Keinginan So-Jung untuk ikut audisi tidak lain untuk bertemu dengan mantan kekasihnya yang ternyata sudah memiliki istri. So-Jung kesal dan ingin membalasnya dengan lagu ciptaannya saat audisi. Kira-kira mereka bakal lolos gak ya? Lalu rahasia Jun-Seok pun terbongkar, mengapa ia menjadi sosok yang sangat takut dengan kuman, dan fobia terhadap benda-benda kotor serta keteraturan dalam hidupnya. Padahal sejak kecil, Jun-Seok adalah anak yang jenius.
Kira-kira apa ya rahasia Jun-Seok? Lalu apakah ia akan sembuh dan bisa hidup dengan normal? Apakah Ji-Won akan menerimanya sebagai kekasih?
Banyak adegan lucu di dalam film ini, dan bonusnya, kamu bisa mendengar suara Han Ji-Min yang merdu. Ya, Han Ji-Min mengisi soundtrack dalam film The Plan Man ini. Sementara Cha Ye-Ryun dan Ha Jae-Suk sama-sama pernah beradu akting dalam serial drama Perfume.
Review-mu luar biasa, ananda Naia. Detil dan runut. Serasa pembacanya ikutan nonton. selamat sore. Terima kasih telah berbagi. Doa sehat untukmu sekeluarga.
ReplyDeleteAlhamdulillah, terima kasih bunda. Do'a yang sama untuk bunda dan keluarga ^_^
DeleteKalau hidup sudah dijadwalkan seperti itu, bangun jam sekian, tidur jam sekian, makan jam sekian dan lainnya sepertinya ngga beda sama robot yang sudah terprogram.
ReplyDeleteiya mas, lama2 bosan dan muak gak sih? Hehhehe
DeleteHidup teratur itu sebenarnya baik. Tapi hidup tokoh utama di sini terlalu monoton. Masalahnya adalah dia memiliki perasaan tidak tenang jika jadwalnya terganggu, itulah yang membuatnya menjadi tidak sama dengan manusia normal lainnya.
ReplyDeleteBetul kak, efeknya malah jadi menyusahkan diri sendiri, belum lagi jadi dianggap aneh sama orang2 di sekeliling. Salam kenal ^_^
DeleteHer Man-syah adalah seorang pria yang hidupnya teratur. Dari bangun jam 5.00, sarapan jam 6.00, masuk kerja jam 7.30, pulang jam 4.00 dan tidur jam 10.00 malam, tidak pernah ia misalnya masuk kerja jam 7.31 apalagi jam 8, tidur jam 10.01 apalagi jam 01.00.
ReplyDeleteSuatu hari Her Man-syah membaca ulasan film The plan man di blog sayanaia dan merasa hidupnya monoton. Ia lalu berusaha untuk berubah. Jika bangun tidur dan sarapan masih biasa maka masuk kerja jam 8.05.
Tadinya ia menyangka akan mendapat tepuk tangan dari rekan kerja nya tapi semuanya hanya melihat biasa saja. Her Man-syah tentu saja heran, mungkin tidak pas kali. Esoknya ia masuk kerja jam 8. 10 tapi tetap tidak ada yang memberikan tepuk tangan. Akhirnya besoknya lagi ia masuk kerja jam 8.15.
Akhirnya ia mendapatkan tepuk tangan dari teman temannya karena ia mentraktir mereka makan.😀
Dengan uang PHK.🤣🤣🤣
wkwkwkwk.. Mas Agus emang paling2 deh kalo bikin cerpen.. wkwkwk.. untung Mbul belom dateng..
Deleteuda nonton dari lama ini....wwkkwkwk
ReplyDeleteasli yang cowo teratuuurrrr banget
semua harus serba perfect dia, makanya rada frustate kalau nemu orang beginian hihi
sebutannya, si tangan tak berkuman hahhaha
(Jitak pala Mbul) kan udah dibilang review-nya buat yang belom pernah nonton.. wkwkwk..
DeleteAku review film dan series lama karena siapa tau ada yang belum pernah nonton, dan sayang aja kalo gak ditulis.. wkwkwk
Masih banyak nih series n film yang udah lama ku tonton tapi belum sempet di-review
makin aktif pula han ji min ni👍👍👍
ReplyDeleteini filem lama, kak. Tetapi suara Han Ji Min merdu sangat di sini ^_^
Delete