Pesona Ratu Balqis (Al-Bidayah wa an-Nihayah)
Judul Buku : Pesona Ratu Balqis
Penulis : Ibnu Katheer
Penerjemah : Ali as-Sayed al-Halawani
Penyunting : Munnal Hani'ah
Penerbit : Diva Press
Tahun Terbit : 2009
Tebal : 276 Halaman
ISBN : 979-963-597-7
Penulis : Ibnu Katheer
Penerjemah : Ali as-Sayed al-Halawani
Penyunting : Munnal Hani'ah
Penerbit : Diva Press
Tahun Terbit : 2009
Tebal : 276 Halaman
ISBN : 979-963-597-7
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (QS. Yusuf: 111)
Balqis binti as-Sairah ialah sosok wanita yang memimpin kaum di negeri Saba'. Negeri yang sangat makmur, namun penduduknya mengingkari Allah dan menyembah matahari. Dikisahkan dalam Al-Qur'an, saat itu Nabi Sulaiman meminta agar singgasana Ratu Balqis dipindahkan ke dekat istananya, dari Yaman ke Jerussalem. Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan kepada beberapa orang agar membuat sarh (kaca yang di bawahnya terdapat air berisi berbagai macam ikan dan makhluk laut). Kemudian ketika Ratu Balqis masuk, ia menyingkapkan betisnya karena khawatir gaunnya akan basah. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an:
"... Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman, 'Sesungguhnya ia adalah istana licin yang terbuat dari kaca'. Berkatalah Balqis, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zhalim terhadap diriku, dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam." (QS. An-Naml: 44).
Kisah-kisah dalam buku Pesona Ratu Balqis ini bersumber dari Al-Qur'an yang dirangkum oleh Ibnu Katsir dalam bukunya yang berjudul al-Bidayah wa an-Nihayah. Bukan hanya kisah tentang Ratu dari negeri Saba' saja, buku ini juga menceritakan kembali kisah-kisah yang tertulis abadi di dalam Al-Qur'an, seperti kisah tentang 7 pemuda yang tertidur selama 300 tahun di dalam gua, yang disebut dalam Al-Qur'an sebagai Ashabul Kahfi.
Ada pula tentang Dzulqarnain yang membuat bendungan dari besi dan tembaga setara gunung yang tinggi dan sangat kuat. Bendungan itu dibuat untuk menghalangi Ya'juj dan Ma'juj, kaum yang senantiasa berbuat kerusakan di muka bumi.
Rasulullah Sallawlahu 'Alaihi Wassalam bersabda, "Ya'juj dan Ma'juj menggali bendungan setiap hari hingga mereka bisa melihat sinar matahari dapat menembus bendungan. Meskipun mereka menggalinya setiap hari, tetapi tidak terjadi perubahan pada bendungan ini". Sebagaimana dalam Al-Qur'an: "Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa pula melubanginya". (QS. Al-Kahfi: 97).
Buku ini merangkum berbagai peristiwa bersejarah yang tertulis dalam Al-Qur'an dengan bahasa yang mudah dipahami. Sebagai bahan renungan apa saja yang sudah kita lakukan di dunia ini. Semoga bermanfaat dan selamat membaca.
No comments for "Pesona Ratu Balqis (Al-Bidayah wa an-Nihayah)"
Post a Comment