; Oliver Twist - Charles Dickens - SayaNaia

Oliver Twist - Charles Dickens

Judul Buku    : Dongeng Charles Dickens
Penulis          : Charles Dickens
Penutur         : Mary Sebag-Montefiore
Penerjemah   : Dono Sunardi
Ilustrasi         : Barry Ablett
Penerbit         : PT Bhuana Ilmu Populer
Tahun Terbit   : 2012
Tebal             : 352 Halaman
ISBN             : 978-602-249-025-8







Siapa yang suka dongeng? Kali ini saya mau meresensi salah satu dongeng yang terdapat di dalam buku kumpulan dongeng karya Charles Dickens. Sebelumnya saya ceritain dulu nih, kalau buku yang ada di hadapan saya ini adalah salah satu buku berilustrasi cantik yang banyak diincar oleh ibu-ibu. Kamu termasuk salah satu dari ibu-ibu itu bukan? 😅





Buku yang cukup tebal ini terdiri dari 6 dongeng yang sampai saat ini masih populer dan digemari oleh anak-anak hampir di seluruh dunia. Salah satunya berjudul:


Oliver Twist


Kisah dimulai ketika seorang ibu muda melahirkan bayi laki-laki saat salju turun di musim dingin. Ia meminta agar bidan yang membantunya melewati persalinan untuk menjaga dan merawat putera satu-satunya, dan kemudian sang ibu menghembuskan napasnya yang terakhir.

Bidan yang bernama Mrs. Mann tampak kesal dan lantas langsung menghubungi Mr. Bumble, pemilik panti yang menampung anak-anak gelandangan. Mrs. Mann yang licik segera melepaskan bandul kalung emas dari ibu muda tersebut dan memakainya. Di dalamnya terukir nama "Agnes". 





Mr. Bumble sendiri bukanlah orang yang benar-benar peduli pada anak-anak, dia menampung anak-anak itu hanya untuk mendapatkan jaminan sosial dari pemerintah, ia tidak peduli bila anak-anak di pantinya kelaparan, asalkan ia tetap kenyang dan bisa tertidur pulas. Mr. Bumble memberi nama bayi itu "Oliver Twist", berdasarkan urutan abjad dari nama-nama anak yang masuk ke pantinya.

Oliver dan lima puluh anak lainnya harus rela tidur berdesak-desakan di dalam sebuah pondok. Tidak ada kehangatan di dalamnya, dan anak-anak yatim itu harus menahan lapar setiap hari. Anak-anak yang semakin hari semakin kurus itu harus puas hanya dengan memakan gruel - bubur yang amat cair dengan beberapa kerat daging di atasnya. Masing-masing hanya mendapat secentong bubur encer di mangkoknya. Sementara perut Mr. Bumble semakin buncit, sangat bertolak belakang dengan keadaan anak-anak di dalam panti.




Anak-anak yang kelaparan itu mendesak Oliver untuk maju dan mengatakan kepada Mr. Bumble bahwa mereka masih lapar dan meminta agar mangkok-mangkok mereka diisi lagi. Oliver sangat ketakutan, namun ia tetap maju dan berkata "Tolong Tuan, aku minta tambah". Mr. Bumble marah dan memukul Oliver dengan centong bubur, lalu ia dikunci di dalam gudang bawah tanah. 

Oliver sendirian dan sangat ketakutan berada di dalam gudang yang sangat gelap dan pengap. Hanya ada jaring laba-laba dan tikus-tikus di tempat yang dingin dan sunyi itu. Mr. Bumble berencana untuk menjual Oliver dan menempelkan pengumuman di depan pintu. Oliver yang sadar bahwa ia akan dijual untuk dijadikan budak, memberontak dan membuat calon pembeli mengurungkan niatnya dan pergi begitu saja. Ini tentu saja membuat Mr. Bumble semakin marah dan ia mengancam agar Oliver menuruti perkataannya.




Oliver akhirnya dibeli oleh Mr. Sowerberry untuk jadikan pengiring jenazah pada pemakaman. Namun setelah sempat dikurung, Oliver berhasil melarikan diri dari tempat itu. Ia terus berlari menuju London. Setelah berhari-hari, tibalah Oliver di London. Bocah itu tampak kumal, pakaiannya compang-camping dan kakinya berdarah. Oliver akhirnya pingsan setelah berhari-hari didera kedinginan dan kelaparan. Ketika tersadar sudah ada seorang bocah bertanya apakah Oliver lapar? Ia lantas memberikan Oliver Pai isi daging . Anak laki-laki bernama Dodger yang kemudian mengajaknya bermalam di sebuah rumah yang bobrok. 




Oliver yang polos tidak mengetahui bahwa tempat itu adalah tempat penampungan bagi anak-anak yang bekerja sebagai pencopet. Dan ketua mereka adalah Fagin, lelaki tua yang menyediakan tempat dan makan untuk mereka yang bekerja padanya. Fagin meminta agar Dodger mengajak Oliver ke kota dan mulai bekerja hari itu juga.  Saat berada di depan toko, Dodger mencuri dompet dari saku jas laki-laki tua yang sedang membaca buku. Barulah Oliver menyadari bahwa ia berteman dengan seorang pencuri!




Pria tua itu mengira bahwa Oliver lah yang mencuri dompetnya dan segera ia berteriak "Pencuri" karena saat itu Dodger sudah menghilang. Oliver berusaha melarikan diri namun akhirnya ia terjatuh setelah sebongkah batu menghantam kepalanya. Ia berkata lirih "Tolong, Tuan, saya bukan seorang pencuri". Mr. Brownlow, nama pria tua itu, mengamatinya, ia merasa wajah Oliver sangat mirip dengan Agnes, keponakannya yang sudah lama tidak pernah kembali.

Mr. Brownlow mengajak Oliver ke rumahnya dan mencocokan wajah Oliver dengan potret milik Agnes. Ia bertanya dari mana Oliver berasal. Oliver menceritakan semuanya kepada Mr. Brownlow. Mr. Brownlow lantas meminta Oliver untuk tinggal di rumahnya dan bersekolah. Oliver diurus oleh Mrs. Bedwin, ia menyediakan sarapan, memberinya pakaian bersih dan memeluknya sebelum tidur. Oliver belum pernah sebahagia ini. 




Begitu pula dengan Mr. Brownlow yang mengajarinya banyak hal seperti membaca buku, mengajarinya bermain musik dan catur. Hidupnya sangat bahagia sampai pada suatu hari Mr. Brownlow memintanya untuk membawa beberapa buku ke toko buku tempat pertama kali mereka bertemu dan ia juga memberi Oliver uang sebesar 5 pound. Ia berpesan agar Oliver segera pulang setelah urusannya selesai.

Namun ketika sedang berjalan, tiba-tiba sepasang lengan mencengkeram lehernya dengan kuat. Ia adalah Nancy, teman dari Bill Sikes, sepasang kekasih yang ia temui di rumah Fagin. Nancy mengaku kepada orang-orang bahwa Oliver adalah adiknya yang kabur dari rumah. Bill dan Nancy menyerahkan Oliver kepada Fagin. 

Lagi-lagi Oliver terjebak di rumah Fagin, pakaiannya diganti dengan pakaian yang compang camping dan ia dipaksa untuk melakukan pekerjaan kotor lagi untuk mereka. Bill tidak segan-segan mengancam akan membunuh Oliver dengan senapan miliknya bila Oliver berani melawan perintahnya. 

Oliver dipaksa masuk ke dalam rumah seseorang dan mencuri barang-barang berharga di rumah tersebut. Oliver malah sengaja menjatuhkan lentera dan membuat gaduh agar orang-orang di dalam rumah itu terbangun. Sungguh nahas, lengan Oliver berlumuran darah . Awalnya Bill menyeret Oliver bersamanya, namun akhirnya ia meninggalkan Oliver di sebuah parit. Nancy berusaha untuk menyelamatkan Oliver meski Bill sudah melarangnya.





Apakah Oliver akan selamat? Akankah ia bertemu kembali dengan Mr. Brownlow dan Mrs. Bedwin? 


















Naia Djunaedi
Naia Djunaedi Betawi - Cirebon - China - India - Arab Maklum. Ibu dari 3 anak, ex Radio Script Writer, ex Journalist, Bookworm, Senang menonton drama dan film, Ambivert, Senang menertawakan kehidupan, Terlahir dengan wajah jutek dan aslinya memang galak sih.. Hehehehe. Open Comission for art on Instagram or e-mail

17 comments for "Oliver Twist - Charles Dickens"

  1. Kak Naii...mbul punya buku kek gini tapi seri yang dongeng hans cristian andersen...belum punya yang ini..

    wow sungguh berliku hidup seorang oliver twist...aku langsung kebayang dong London tua kala itu...

    pas hidup dipanti sepeninggal ibuknya Agnes, aku ngebayangin makanan sehati harinya si bubur encer yang cuma secentong, kejam banget oemilik pantinya ya...toppingnya aja dagjngnya sekerat ya Alloh tegaaa..abis itu sempet dijual pula buat dijadikan budak, e ketemu geng pencopet. Pas mencopet seorang pak tua...sempat mencicipi kebahagiaan dikit karena dia adalah paman agnes ibunya..maka oliver diasuh di situ walau ga lama karena diculik geng pencopet lagi...hiks...so saaaad..

    tapi aku selalu suka cerita anak anak yang settingannya di Inggris raya... Kalau buku orang gedenya macam agatha christie yang biasanya kutemui settingannya London...soalnya jadi kebayang gitu deh suasananya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku punya buku HC Andersen trus lenyap entah kemana, aneh banget... wkwkkw curiganya ada yang jual

      cerita anak-anak dengan setting London emang paling menarik sih, gak tau ya, kayaknya gak pernah gagal ceritanya. Kebetulan aku bukan pembaca buku-buku Agatha Christie karena genrenya gak masuk di aku. Hehehehe

      Delete
  2. kasian juga hidup oliver, sejak dari bayi tinggal di panti asuhan, terus di jual dan malah berahir dengan gang pencuri, semoga nanti ketemu sama mr brownlow lagi :D

    ReplyDelete
  3. Kasihan mas khanif, dari kecil sudah ditinggal ibunya, habis itu jatuh ke pantai asuhan yang pemiliknya galak, mana perutnya buncit lagi.

    Ia lalu kabur karena kurang makan dan bertemu seorang teman, yang ternyata adalah seorang pencuri. Saat nyolong itulah temannya ketahuan, tapi apesnya khanif yang dituduh, beruntung ada pak Herman yang menolongnya.😁

    Herman ternyata orang baik, khanif hidup bahagia karena tidak dijalankan lagi, lebih bahagia lagi ia akhirnya dijodohkan dengan asmiranda.🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. kok pantai sih, Mas? wkwkwk..

      Waduh happy ending buat Khanif.. wkwkwk

      Delete
    2. hahaha aku suka pas part di jodohkan sama asmirandah :D

      Delete
    3. hahaha ayo berdo'a semoga masih ada perempuan yang single yang mukanya mirip Asmirandah

      Delete
    4. Padahal tadi nulisnya panti kenapa jadi pantai ya.😂

      Delete
    5. Tapi sayangnya Asmirandah menolak dijodohkan karena ingin menjadi bintang film dulu.😁

      Delete
    6. wkwkwk ibarat udah terbang tinggi, lalu jatuh terhempas.. parah nih mas Agus..

      Delete
  4. I've read Oliver Twist however I can't remember the topic very well. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, the Dickens fairy tale is really popular ^_^

      Delete
  5. Replies
    1. Buku dongeng bergambar, Mas.. Biasanya anak-anak kan tertarik sama buku-buku yang banyak gambarnya.. ^_^

      Delete
  6. Konfliknya sangat bagus dan berliku-liku. Terima kasih telah berbagi kisah, ananda Naia.

    ReplyDelete

Post a Comment