Lagi-lagi Opname

Hai teman-teman sayanaia, apa kabar? Maaf saya baru sempat menulis lagi karena awal Agustus ini saya lagi-lagi harus dirawat di rumah sakit selama satu minggu. Ini karena penyakit asthma saya kambuh dengan saturasi hanya 92. Jadilah hampir jam 11 malam saya dibawa ke IGD dengan kondisi super lemas. Setelah dicek lab, lagi-lagi HB saya rendah (ini sih sudah gak heran ya, karena memang saya mengidap anemia defisiensi besi sejak remaja). Diagnosa dokter saya juga terkena pneumonia karena menjadi perokok pasif, dan juga dispepsia karena kebiasaan saya meminum paracetamol tanpa makan atau tidak menunggu makanan tercerna dulu. 

Untuk dispepsia ini saya kurang paham sih, tetapi dokter bilang ada luka di lambung. Tetapi yang parah memang asthma yang membuat saya harus terus menggunakan oksigen selama seminggu penuh, diselingi nebulizer supaya dahak di paru-paru saya bisa keluar.

Ya, mulanya saya tertular flu karena kebetulan anak-anak di rumah sedang terkena flu dan sempat demam. Hari itu saya juga piket di kelasnya si kembar. Mungkin karena kelelahan, sorenya dada saya sesak luar biasa. Sudah berusaha atur napas pun tetap tidak membantu, dan mau gak mau saya lagi-lagi harus ke rumah sakit. 

Sebelumnya di pertengahan Juli kemarin saya juga sempat dibawa ke IGD oleh adik perempuan saya, lantaran saya nyaris pingsan karena HB saya terlalu rendah. Akhirnya saya harus infus neurobion supaya tidak lemas lagi. Hampir dua jam saya diinfus, dan saya disarankan untuk rutin check up ke rumah sakit, mengingat tubuh saya rentan ambruk belakangan ini. 

Infus di tangan kanan pun harus berpindah ke tangan kiri karena tangan saya membengkak. Ketika pasang infus di tangan kiri, darah saya menyembur keluar 😓. Tak hanya itu, hidung saya terus berdarah karena ada pelebaran pembuluh darah, katanya sih ini normal bagi penderita asthma karena udara mencari jalan masuk, jadi area hidung membengkak. Dan ini terus terjadi sampai saya pulang ke rumah.

inhaler dkk

Belakangan saya mendapat kabar kalau memang kondisi udara di Jakarta sudah sangat parah. Oh iya ada cerita seru lain di rumah sakit ketika saya menginap, tapi nanti ya, karena ini agak horror. Hehehe.