; BAPER, kata sakti yang membuat sakit hati - SayaNaia

BAPER, kata sakti yang membuat sakit hati

Teman-teman tentu sudah tidak asing dengan akronim BAPER alias TerBawa Perasaan. Beberapa tahun belakangan, istilah ini menjadi populer terutama di kalangan anak muda. Tapi tahu gak ya, kalau kata "BAPER" ini malah digunakan sebagian orang untuk melakukan pembenaran atas tindakan bercandanya yang di luar batas. Orang yang menjadi target candaan pun hanya bisa pasrah atau ketika ia tersinggung maka akan keluar kata sakti "BAPER"

Padahal tidak semua orang bisa bertahan dengan candaan. Apalagi kebanyakan orang yang menggunakan kata ini kerap membawa kondisi fisik, harta, dan lain lain yang seolah-olah itu adalah hal yang biasa. 



source image: google




"Eh gendut, sini", "kurus banget sih kayak tengkorak hidup", "ya ampun kamu cantik banget, coba ngaca deh pasti cerminnya retak" dan lain lain. Ketika yang menjadi sasaran candaan itu protes "ya elah gitu aja BAPER, canda doang", "ih baperan lu, gak bisa diajak bercanda".

Ini sudah bukan lagi candaan, tetapi sudah menjatuhkan harga diri ya. Tapi orang-orang yang senang sekali dengan kata "BAPER", cenderung tidak memikirkan perasaan orang lain. Yang paling parah, sudah menghina orang lain, tidak minta maaf, besoknya kejadian yang sama berulang sampai akhirnya tindakan itu dianggap sebagai hal yang wajar. Sementara yang menjadi target bercandaan yang gak lucu sama sekali itu, dianggap sebagai orang yang gak punya "sense of humor" alias gak bisa diajak bercanda. Coba sekali-kali posisinya dibalik, seandainya kita yang berada di dalam situasi tidak nyaman seperti itu. Apakah kita bisa kuat bertahan demi menjaga lingkaran pertemanan yang sudah tidak sehat?



source image: google




Kalau saya berada dalam situasi tersebut, saya memilih untuk mundur dan tidak lagi muncul. Terserah saja jika setelah itu muncul kabar saya begini atau saya begitu dengan konotasi negatif. Saya harus bisa menjaga kesehatan mental saya sendiri, ketimbang bertahan dengan teman-teman yang tidak bisa menghargai orang lain. 

Jika kamu dalam situasi pertemanan atau lingkungan yang terus menyakitimu seperti ini, sebaiknya kamu keluar dari sana dan carilah teman-teman yang bisa menerima dan menghargai dirimu apa adanya. Jangan takut kesepian karena tidak punya teman, kesehatan mentalmu jauh lebih penting dari apapun. Sementara untuk kamu yang gemar memakai kata sakti "BAPER" untuk menyakiti orang lain, semoga kamu sadar sebelum akhirnya alam menjadikanmu badut seperti yang sudah kamu lakukan kepada orang lain.

Naia Djunaedi
Naia Djunaedi Betawi - Cirebon - China - India - Arab Maklum. Ibu dari 3 anak, ex Radio Script Writer, ex Journalist, Bookworm, Senang menonton drama dan film, Ambivert, Senang menertawakan kehidupan, Terlahir dengan wajah jutek dan aslinya memang galak sih.. Hehehehe. Open Comission for art on Instagram or e-mail

8 comments for "BAPER, kata sakti yang membuat sakit hati"

  1. jaman skrg byk istilah yg unik2 ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, Mas.. sampe suka bingung kalo lagi ngobrol sama adekku yang bungsu

      Delete
  2. personally memang tak suka. benci pun ada

    ReplyDelete
  3. Bener kak naia...lebih baik menjauh dari temen yang suka ngatain...apalagi ngatain sesuatu hal yang ga bener (istilah kata hoaks), hobi menggiring opini, ghibah atau menyebarkan aura negatif supaya orang lain membenci kita. Lebih baik sendiri atau berkumpul dengan teman teman yang tulus atau sibuk ngurus keluarga aja kalau gitumah. Keluarga sendiri aja ga pernah ngejek, ngenyek atau kasar walau katanya cuma becandaan, masa orang lain yang bukan siapa siapa kita, yang ngakunya teman malah tega kasarin kita secara verbal, hehehe. Kita juga manusia yang punya hati ya kak huhu. Biar aja dikatain baperan. Kalau mereka temen pastinya kalau becanda ga bakal keterlaluan atau sampai menyakiti dan melukai orang lain terlebih kalau dikata katain atau dibecandain sesuatu yang ga kita lakukan. Pastinya males bertemen dengan model orang seperti itu. Semoga kita dijauhkan dari sifat suka menyakiti hati orang lain ya kak...

    ReplyDelete

Post a Comment