; Funiculi Funicula, Before the Coffee Gets Cold - SayaNaia

Funiculi Funicula, Before the Coffee Gets Cold

Judul Buku    : Funiculi Funicula, Before the Coffee Gets Cold
Penulis          : Toshikazu Kawaguchi
Penerjemah   : Dania Sakti
Penerbit        : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit  : 2021
Tebal            : 224 Halaman
ISBN            : 9786020651927







Halo, selamat hari Senin, semoga kita senantiasa dalam keadaan sehat ya.. 😊 Akhirnya bisa pegang PC lagi setelah libur 2 hari kemarin. Hehehe. Ya kemarin saya dan anak-anak (minus papanya) menginap di rumah ayah saya dari hari jum'at sore sampai minggu (gak ada yang nanya 😆). Saya sengaja gak bawa laptop biar bisa menikmati liburan di rumah ayah.. 😂😂 padahal jarak rumah saya ke rumah ayah paling cuma 15 menit kalau gak macet. 

Mumpung masih anget, saya mau meresensi buku yang sudah selesai saya baca kemarin. Funiculi Funicula, Before the Coffee Gets Cold adalah novel adaptasi yang ditulis oleh Toshikazu Kawaguchi berdasarkan pertunjukan teaternya yang digarap bersama 1110 Productions. 

Funiculi Funicula adalah nama sebuah kedai kopi tua yang sudah ada sejak tahun 1874. Meski letaknya berada di dalam sebuah gang kecil di tengah hiruk pikuk kota Tokyo, tetapi kedai kopi ini cukup terkenal karena adanya legenda urban yang mengatakan bahwa kedai ini bisa membawa pengunjungnya kembali ke masa lalu.

Tapi untuk bisa menjelajahi waktu, pengunjungnya harus menaati banyak peraturan yang sudah ada sejak dulu. Tidak ada satu pun peraturan yang boleh dilanggar atau terlewat. Jika tidak, akan ada konsekuensi yang harus ditanggung. 

Orang yang ingin menjelajahi waktu harus duduk di salah satu kursi yang sudah ditentukan, dan ia tidak boleh beranjak sedikit pun dari kursi meski apa pun  yang terjadi. Lalu kenyataan bahwa mereka bisa mendatangi waktu yang mereka inginkan, tetap tidak akan bisa mengubah apa pun yang sudah terjadi. Dan mereka harus menghabiskan kopi khusus yang sudah disediakan sebelum kopi itu dingin.

Hal yang tersulit adalah, orang yang ingin duduk di kursi yang sudah ditentukan itu harus bersedia menunggu hingga wanita bergaun putih beranjak dari kursinya untuk pergi ke toilet. Itu hanya terjadi sekali dalam sehari dan tidak ada satu pun yang tahu kapan wanita itu akan pergi ke toilet. Jika ada yang memaksa wanita itu untuk meninggalkan kursinya, mereka harus bersiap dengan kutukan yang akan menghantam mereka. Wanita itu adalah hantu yang terus mendiami kursi tersebut karena gagal menjalani misinya menjelajah waktu. Dan ketika kutukan itu terjadi, hanya Kazu-lah, sang pelayan wanita, yang mampu meredakan kutukan itu.

Buku ini terdiri dari 4 cerita dengan tokoh yang saling terkait namun memiliki keinginan yang berbeda-beda. Hubungan antara sepasang kekasih, suami istri, kakak dan adik, hingga ibu dan anak yang ditakdirkan tidak bisa bertemu karena sang ibu meninggal ketika anaknya dilahirkan.

Ada bagian yang membuat saya ikut larut ketika membacanya, yakni ketika Hirai, sang kakak kembali ke hari sebelum Kumi, adiknya, mengalami kecelakaan. Hirai yang tahu bahwa waktunya akan habis karena kopinya akan segera dingin, merasa bimbang apakah ia harus menghabiskan kopinya atau membiarkannya saja. Karena kenyataan bahwa Kumi meninggal tidak akan pernah berubah walau pun ia memperingatkannya. Lalu apakah Hirai akan menghabiskan kopinya sebelum dingin?


 
Naia Djunaedi
Naia Djunaedi Betawi - Cirebon - China - India - Arab Maklum. Ibu dari 3 anak, ex Radio Script Writer, ex Journalist, Bookworm, Senang menonton drama dan film, Ambivert, Senang menertawakan kehidupan, Terlahir dengan wajah jutek dan aslinya memang galak sih.. Hehehehe. Open Comission for art on Instagram or e-mail

19 comments for "Funiculi Funicula, Before the Coffee Gets Cold"

  1. menjelajah waktu bersama kedai kopi? seru juga ya ^_^

    ReplyDelete
  2. Ada horornya ya, ananda Naia. Diakui atau tidak, buku dan film luar negeri itu ceritanya unik dan menarik. Beda dengan kita. Kalau film, adegannya, tak jauh2 dari selingkuh, sakit, atau kecelakaan, masuk rumah sakit, he he ....selamat malam, terima kasih telah berbagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai bunda, gak horror banget sih, si gadis gaun putih cuma sebagai 'saingan' yang duduk manis super lama di kursi yang bisa dipakai untuk menjelajah waktu. Ada banyak pesan moral yang bisa diambil dr buku itu kayak, kita harus banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, sering mengungkapkan rasa sayang, gak saling gengsi, sebelum takdir merebut kebahagiaan kita.

      Delete
  3. Seorang pemuda bernama khanif sedang patah semangat hidupnya, ia baru saja ditinggalkan pergi oleh kekasihnya Miranda yang tewas tertabrak mobil. Nahasnya hal itu terjadi karena ia bertengkar dengannya, karena marah Miranda lari menyebrang jalan tanpa melihat dan akhirnya tertabrak mobil.

    Suatu hari khanif mendengar kalo ada sebuah kedai kopi yang bisa membawa pengunjung ke masa lalu, kedai kopi itu bernama sayanaia sayaniai.

    Setelah mematuhi semua aturan di kedai itu akhirnya khanif bisa kembali ke masa lalu, ia akhirnya bertemu kembali dengan Miranda bisa bisa mengubah waktu hingga ia tetap hidup.

    Khanif dan Miranda akhirnya menikah dan hidup bahagia selamanya.😃

    Tapi bohong.🤣🤣🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

      Delete
    2. Kok lebih seru cerita ini daripada cerita di bukunya..hihihi

      Delete
    3. ckckck khanif oh khanif, kasian ntar kesandung lho.. hehehehe

      Delete
  4. kayak modelan cerita di film horror dibagi jadi beberapa kisah tapi tokoh tokohnya saling terkait

    aku mendadak kebayang gimana rupa hantu bergaun putih itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah ini yang pakai gaun putih datang.🤣

      Delete
    2. Mbul: Padahal temanya bukan horror.. wkwkwk..

      Mas Agus: wkwkwkk parah, mukena putih kalo si mbul mah..

      Delete
  5. Wah time travelnya antimaenstream yah,, gak kayak cerita time tavel yang lain yg bisa mengubh masalalu....

    Btw saya suka bnget sih cerita semacam time travel gitu krena bisa memberikan pelajaran kalau waktu itu sangat berharga

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang bikin jadi menarik ya karena gak bisa ngubah apa2, itu jadi tantangan sendiri kan.. ngapain jauh2 ke masa lalu atau ke masa depan, toh gak ada yang berubah? wkwkwk tapi ini buku cukup bagus sih, pesan moralnya dapet banget.

      Delete
  6. Jadi kedai kopinya terkenal karena adanya legenda urban jadi pengen buka kedai kopi dan bikin legenda urban..hihihi

    Ngomong-ngomong perempuan bergaun putih yang duduk di kursi itu punggungnya bolong apa ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwk coba aja, siapa tau Ningsih mau mampir.. :-P

      Gak ada bolong2 ih, emang film Suzanna wkwkkw

      Delete
  7. jadi meskipun bisa kembali ke masa lalu, tetap tdk dpt merubah apapun ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, tapi setidaknya bisa mengucapkan apa yang belum sempat diucapkan.. eaaaa.. wkwkkw

      Delete
  8. berbelit lidah nak sebut title nya��

    ReplyDelete

Post a Comment