; Banjir 2021 - SayaNaia

Banjir 2021

Maa Syaa Allah tabarakallah.. Alhamdulillah, sejak semalam rumah kami kebanjiran. Rumah yang sudah 5 tahun kami tempati selama ini belum pernah kemasukan air sekalipun tetangga di perumahan sudah terendam. Alhamdulillah, semalam kami juga ikut merasakan kesulitan tetangga kami selama ini. Topik yang lagi hangat dari semalam masih tentang banjir, dan tahun ini bisa dibilang lebih parah dari tahun lalu. 




Jam 1 pagi air tiba-tiba naik, cepat banget.. gak sampai 5 menit langsung masuk teras, kebetulan saya haus dan hendak minum dan turun ke lantai 1. Ketinggian air di jalan di depan rumah pagar kami sudah selutut orang dewasa. Suami saya mencoba membuat  tanggul dari karung-karung kecil yang diisi pasir, setidaknya air yang masuk tidak sampai membawa lumpur ke dalam rumah, karena di depan rumah kami kebetulan ada RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) yang dikenal dengan Taman Maja.

 

Sampai jam 02.30 pagi saya dan suami berjaga takut air masuk lagi, setelah sebelumnya kami sibuk mengevakuasi barang-barang di lantai bawah yah walaupun akhirnya springbed kami basah karena belum sempat dipindahkan. Akhirnya jam 3 air surut dan hujan mereda, kami memutuskan naik lagi ke lantai atas. Suami tidur karena kecapekan, sementara saya gak bisa tidur karena khawatir air masuk lagi. Benar saja, jam 4 hujan deras lagi, lalu jam 5 pagi saya turun hendak memasak mie instan karena perut lapar akibat heboh evakuasi barang ditambah cuaca dingin luar biasa. Pas saya turun, ternyata air sudah naik sampai ke anak tangga pertama.. Ya sudah, pasrah lah.. Dan saya batal memasak mie karena tempayan tempat air bersih untuk memasak sudah mengambang terbalik, sementara air di dispenser sudah tiris.. (tahan tahaannn daripada nanti kehausan).




kondisi rumah jam 5 pagi

Alhamdulillah perlahan air di dalam rumah surut, tapi di luar pagar masih selutut


Kondisi di Taman Maja masih cukup parah, sudah kayak waterboom, airnya deras banget. 


Karena sampai malam ini hujan deras masih suka tiba-tiba turun, barang-barang di rumah masih saya biarkan di tempat-tempat tinggi. Sementara tadi jam 1 siang ayah saya mengabari via whatsapp kalau keponakan saya (anak dari almh. kakak sepupu) hilang terbawa arus banjir, rumah ayahnya juga banjir sampai atap 😢. Sampai saat ini keponakan kami belum juga ditemukan karena air di wilayah rumah ayah belum juga surut, ditambah ada pemadaman. Jika kebetulan ada teman-teman yang melihat bisa tolong untuk menghubungi keluarga keponakan kami. 



Info dari keluarga, Ihsan terbawa arus dari kali di wilayah Pulo Kalibata, Usia ±13 tahun. Info terbaru, Alhamdulillah pagi ini Ihsan sudah ditemukan dan jenazahnya sudah diserahkan ke keluarganya. 🙏






Naia Djunaedi
Naia Djunaedi Betawi - Cirebon - China - India - Arab Maklum. Ibu dari 3 anak, ex Radio Script Writer, ex Journalist, Bookworm, Senang menonton drama dan film, Ambivert, Senang menertawakan kehidupan, Terlahir dengan wajah jutek dan aslinya memang galak sih.. Hehehehe. Open Comission for art on Instagram or e-mail

11 comments for "Banjir 2021"

  1. Ya Allah, sedih bacanya.
    Semoga banjirnya segera surut, sehat-sehat ya mbak dan keluarga.

    De Ihsan, semoga mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah sudah surut hari sabtu jam 12 siang, kak. Terima kasih untuk do'anya ya, semoga Allah membalas kebaikan kakak. Salam kenal ^_^

      Delete
  2. Haii kak, cukup sedih yaa saya mendengar berita tentang banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya..
    Saya juga sangat bersedih terhadap keponakannya yang terbawa arus dan ternyata meninggal dunia :(
    Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan amal ibadahnya diterima, terlebih juga untuk orang tua dan keluarga diberikan ketabahan dan kesabaran.
    Innalillahi wa inna ilaihi rooji'un..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin.. terima kasih do'anya mas, semoga Allah membalas kebaikan mas.
      Iya ini bisa dibilang banjir terparah di Jakarta setelah 14 tahun ya.

      Delete
  3. Turut prihatin dengan kejadian musibah banjir yang dialami kak Naia dan keluarga, juga berpulangnya Ihsan.
    Semoga keluarga yabg ditinggalkan diberikan ketabahan dan alm. Ihsan bahagia disisiNya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, makasih Mas Hima.. Insya Allah keluarga sudah ikhlas..

      Delete
  4. Elhamdülillah. Anda sering menggunakan kata ini, mashallah. Semoga cepat sembuh. Please Turkısh translate :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Teşekkürler Mustafa kardeş. Bu yazı henüz Türkçe değilse kusura bakmayın, siz kardeşlerimin de daha rahat okuyabilmesi için geliştirmeye çalışacağım 😊

      Bu yazıda bana o sırada sel çarptığını ve yeğenlerimden birinin su tarafından taşındıktan sonra ölü bulunduğunu anlatıyordum.

      Delete
    2. Saya sangat menyesal. Indonesia memang jauh dari saya, tapi hanya karena saya tidak melihatnya bukan berarti saya tidak melewatkannya. Saya ingin mengikuti Anda. Saya tidak ingin kehilangan Anda.

      Delete
    3. Ma syaa Allah, terima kasih. Saya sangat senang bisa mengenal Anda dan saudara-saudara di Turki. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah.

      Delete
  5. Kok sama mbak, bulan Februari kemarin rumahku juga kebanjiran sampai masuk rumah jam 3 pagi. Kasur sama pakaian terendam banjir. Sejak itu kalo hujan deras kalo malam hari jadi khawatir.

    ReplyDelete

Post a Comment