Best Time - Tong Hua
Judul Buku : Best Time
Penulis : Tong Hua
Penerbit : Haru
Tahun Terbit : November 2016
Tebal : 464 Halaman
ISBN : 978-602-6383-04-4
"Di dunia ini, diam-diam mencintai tidaklah menyakitkan. Yang paling menyakitkan adalah ketika kau menyadari bahwa kau memiliki kesempatan untuk memberitahunya, tetapi kau tidak pernah mengambil kesempatan itu. Dan saat kau menyadari, semuanya sudah terlambat. Kesempatannya sudah hilang."
Su Man, alias Freya lagi-lagi harus pasrah karena dipaksa oleh Mama dan Baba untuk ikut kencan buta. Kali ini ia harus bertemu dengan seorang laki-laki mapan yang baru saja kembali dari Amerika setelah sekian tahun hidup di sana. Su Man yang selalu menolak perjodohan, memikirkan cara agar ia bisa lolos lagi. Ia bermaksud mengerjai calon pasangannya agar lelaki itu mundur dan mengurungkan niat untuk menikahinya.
Su Man sengaja merias wajahnya 'sedemikian rupa' dengan pakaian yang mencolok. Ini semata agar laki-laki tersebut langsung membatalkan niatnya tanpa Su Man harus bersusah payah menolaknya. Namun sungguh nahas, lelaki yang datang ke acara perjodohan kali ini adalah lelaki yang Su Man cintai selama 10 tahun terakhir. Su Man tidak bisa berbuat apapun, sementara si lelaki menganggap dandanan Su Man yang aneh adalah bentuk penolakan yang dilakukan gadis itu secara terang-terangan.
Su Man menyesal karena ia begitu gegabah karena tidak mencari tahu terlebih dulu siapa lelaki yang akan dijodohkan dengannya. Lelaki itu adalah Song Yi, kakak kelasnya sewaktu di SMA. Su Man adalah pengagum rahasia Song Yi, dan rasa cintanya terhadap Song Yi tidak berubah sedikit pun. Sampai akhirnya, Su Man yang sudah menduduki jabatan penting di perusahaan, memohon kepada atasannya, Da Jie, agar ia diizinkan untuk mengundurkan diri. Da Jie berusaha membujuk agar Su Man tidak berhenti dari pekerjaannya, namun Su Man beralasan bahwa ia ingin pindah ke Perusahaan MG demi mengejar cinta pertamanya.
Su Man yang nekat, berjalan kaki mendatangi kedai yang berada tepat di depan gedung kantor tempat Song Yi bekerja. Ia memohon kepada seorang pria yang duduk di dekat jendela agar mengizinkannya duduk di kursi yang kosong tepat di depan laki-laki itu. Awalnya ia menolak, namun akhirnya laki-laki itu mengizinkan karena tidak tahan dengan rengekan Su Man. Sialnya saat Su Man memesan secangkir kopi, ia tidak bisa menemukan dompetnya, rupanya dompet itu tertinggal di kantor. Dengan menahan rasa malu, Su Man memohon agar lelaki itu bersedia untuk meminjamkannya uang untuk membayar kopi pesanannya. Ia menuliskan namanya "Freya" berikut nomor telepon yang bisa dihubungi. Tak hanya itu, saat ia ingin pulang, lagi-lagi ia harus memohon kepada lelaki itu untuk memberinya ongkos untuk naik taksi. Su Man berjanji akan segera membayarnya. Ia bertanya nama pria tersebut namun ia menolak untuk memberi tahu dan mengatakan jika mereka bertemu di lain waktu, anggaplah mereka tidak saling mengenal satu sama lain.
Su Man dengan cepat bisa melamar pekerjaan di MG, ia meminta bantuan si Cabe Rawit, sahabatnya, untuk membuatkan CV. Cabe Rawit rupanya memalsukan data Su Man. Nama inggrisnya bukan lagi Freya Su, namun sudah berganti menjadi Armanda Su. Awalnya Su Man merasa posisinya sudah aman, namun tak disangka, ia bertemu lagi dengan lelaki yang ia temui di kedai yang tidak lain adalah Lu Li Cheng alias Elliot. Boss yang terkenal dingin dan terkesan kejam terhadap bawahannya. Su Man ingin menjelaskan mengenai biodatanya yang palsu kepada Lu Li Cheng, namun pria itu bersikap seolah-olah tidak pernah bertemu dengan Su Man. Bahkan ia tidak mengungkit-ungkit tentang uang yang dipinjam Su Man.
Su Man berusaha untuk mendekati Song Yi, ia memberanikan diri mengajak Song Yi mengobrol melalui MSN. Tak disangka, Song Yi membalas pesannya. Lama kelamaan mereka menjadi sangat akrab dan mereka jadi sering mengobrol setiap malam sebelum tidur. Namun apakah Su Man berani mengungkapkan perasaannya kepada Song Yi? Di luar dugaan, cabe rawit ternyata juga sangat menyukai Song Yi dan ia menduga bahwa pria yang disukai oleh Su Man adalah Lu Li Cheng.
"Pada akhirnya kehidupan akan memberitahu bahwa sebenarnya kita hanyalah tamu dalam kehidupan orang lain. Perjalanan hidup yang panjang ini tetap masih harus kita jalani. Hanya dengan mengucapkan salam perpisahan, baru kemudian kita bisa kembali menjalani kehidupan"
Pada bab-bab terakhir ada banyak cerita yang menyentuh dan membuat saya ikut terbawa emosi, kematian kedua orang tua Su Man dan kejadian yang membuat cabe rawit harus dilarikan ke rumah sakit. Lu Li Cheng yang ternyata diam-diam menyukai Su Man.
Novel berjudul Best Time karya Tong Hua ini cukup berat buat saya yang mencoba memberanikan diri membaca novel di luar genre yang biasa saya sukai yakni petualangan anak-anak. Dan memang saya butuh waktu cukup lama untuk menyelesaikan membaca novel ini, yakni sejak tanggal 5 Januari hingga tadi siang. Novel ini ditulis oleh penulis dari cerita Bu Bu Jing Xin yang sudah dibuat K-drama nya yang berjudul Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo yang diperankan oleh IU, Lee Joon-gi dan Kang Ha-neul
baca sinopsisnya kebayang seberapa tebalnya ni buku 🤣
ReplyDeleteaku novel mandarin jarang baca kak, tapi sepertinya lumayan menarik meski tebal banget dan butuh waktu lama tuk menyelesaikannya
Cuma 464 halaman kok, Mbul.. wkwkkw
Deletewow weee watak su man ni buat saya speechless. kalau betul2 wujud karakter ni... saya tak tahu nak cakap apa😀
ReplyDeleteAhaha, rumit kak..
Deletehebat idea penulisnya👍👍
Delete