Makhluk

Semalam gak sengaja ketiduran sewaktu menemani kembar, bangun pukul 10 dan lihat suami masih asyik nonton podcast di telepon selulernya. Saya bangun karena lupa belum shalat Isya, takut bablas. Tapi begitu lewat lorong menuju kamar mandi, tiba-tiba terasa angin dingin menebus kulit. Saya pikir, ah mungkin karena siangnya panas banget, jam segini jadi dingin gak karuan.

 

Lantas saya berwudhu dan agak sedikit terkejut karena ada yang lewat. Mulanya saya hendak shalat di ruangan yang kami jadikan ruang buku sekaligus kantor, tapi begitu saya selesai takbiratul ihram hendak baca do'a iftitah, buku kuduk saya merinding. Saya urung shalat di kantor, lalu pindah ke kamar. Lagi-lagi begitu, bulu kuduk saya merinding saat hendak baca do'a iftitah dan badan saya mendadak lemas. Saya istighfar berkali-kali dan mencoba berdzikir sebanyak-banyaknya. Coba untuk shalat lagi tetapi seketika kaki saya lemas luar biasa, dan akhirnya saya shalat dengan posisi duduk. 

Sebelum saya shalat sempat merasa ada yang gak beres, telapak kaki kiri tiba-tiba terasa seperti ada jarum yang menancap masuk ke dalam dan nyeri luar biasa, apalagi punggung saya tiba-tiba berat seperti ada yang bergelantungan di belakang. Selesai shalat lagi-lagi saya istighfar dan berucap 'audzu bi kalimatillahi taammati min syarii maa kholaq' berkali-kali. Beberapa sosok makhluk terlihat jelas di belakang punggung saya. Satu cukup besar dengan tubuh ditutupi bulu hitam lebat seperti gorila, meski tidak sebesar biasa yang saya lihat sekitar 3-5 meter. Ada pula 2 perempuan dengan wajah mengerikan seperti habis kecelakaan. 

2 hari ini saya tidak puasa karena kondisi badan tidak fit. Tadi pagi pun saya kesiangan dan bangun jam 7 pagi! Karena semalam baru bisa tidur lepas jam 1 lewat, itu pun setelah memasang murottal surah al-baqarah di telinga (karena takut anak-anak bangun). Saya terlalu lemah untuk ruqyah mandiri, maka saya memilih mendengarkan murottal. 

Alhamdulillah bayangan itu pelan-pelan menghilang. Memang sudah 2 malam ada yang merangkak-rangkak di atap, suaranya terlalu besar untuk disamakan dengan kucing mau pun musang. Dan sejak ashar kemarin pun saya berkali-kali melihat ada yang lewat di dapur meski hanya sekelebatan. Dan saya tau 'mereka' bukan yang sudah lama di sini. 

Padahal sudah beberapa bulan ini saya akhirnya tenang karena merasa sudah tidak ada lagi kiriman dari mantan kakak ipar yang terus mengerjai dan bermaksud menyelakai keluarga kami. Tapi kali ini dia berulah lagi. Ya, sudah 1 tahun ini saya, ayah, abang-abang dan adik-adik saya, bahkan beberapa uwak (kakaknya ayah) juga tidak lepas dari kiriman makhluk. Seharusnya kami yang marah karena kelakuannya yang sudah mengkhianati abang saya, di tambah dengan benda-benda sihir yang saya temukan di rumah yang ayah saya izinkan untuk dia dan abang saya tempati.

Sementara dia sendiri sudah mengirimi saya makhluk sejak tahun 2016, saya sudah berusaha untuk memaafkannya dan berdo'a agar dia masih punya kesempatan untuk bertaubat. Tetapi nyatanya dia masih terus mengganggu kami. Mungkin dia baru akan berhenti setelah tubuhnya habis dimakan oleh makhluk-makhluk peliharaannya sendiri. Semoga Allah segera memberi hidayah untuknya.