; Hanya Kamu yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku Harus Menunggu - SayaNaia

Hanya Kamu yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku Harus Menunggu

Judul Buku    : Hanya Kamu yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku Harus Menunggu
Penulis          : Norman Erikson Pasaribu
Penyunting    : Mirna Yulistianti
Penerbit        : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit  : 2016
Tebal            : 176 Halaman
ISBN            : 978-602-03-3605-3




Judulnya bikin baper ya? Iya, isi kalimat-kalimat di dalamnya juga, pemilihan kata-katanya bagus. Saya membeli buku ini pun karena covernya juga. Tapi sayangnya buku ini masuk dalam kategori DNF bagi saya, karena saya tidak berhasil merampungkan buku tipis ini. Sebetulnya kalau dilihat penilaian orang-orang di goodreads buku ini mendapat bintang 5, tapi sebagai pembaca buku saya juga punya penilaian sendiri tentang buku ini.

"Jangan khawatir. Jangan takut. Aku akan menyelinap ke dalam kamarmu ketika kamu tidur dan menaruh sebuah buku cerita di bawah kepalamu. Kata pertama pada buku itu adalah kamu. Kata terakhirnya aku. Aku tak akan menyembunyikan apa-apa: buku itu adalah sebuah kota yang bisa kamu jelajahi dengan sepedamu. Kota itu sepenuhnya adalah milikmu sehingga kamu boleh memulai perjalananmu dari gang mana pun, menyusun sendiri rute yang kamu akan tempuh, memutuskan untuk melintasi aku, melewati aku, berhenti padaku, berhenti tidak padaku."

Secara garis besar buku ini berisi kumpulan cerita pendek dengan satu tema 'menunggu'. Menunggu, kata yang cukup meresahkan bagi sebagian orang. Tahu dong ya menunggu itu bisa jadi kegiatan yang paling tidak menyenangkan. Apalagi ini, menunggu cinta. Tapi buku ini memaparkan seakan-akan menunggu itu bukan persoalan besar, walaupun pada akhirnya yang kita tunggu tidak kunjung hadir karena perasaannya yang berbeda dengan yang kita rasa, atau bahkan orang yang kita tunggu ternyata sudah tidak ada di dunia lagi. Tragis.

Alasan saya tidak bisa meneruskan membaca buku ini karena perbedaan pandangan berdasarkan ajaran agama yang saya anut. Ya buku ini bukan hanya menceritakan tentang cinta sepasang muda-mudi, tetapi lebih dari itu. Mungkin bagi sebagian orang cinta sesama jenis sudah lumrah terjadi, tetapi bagi saya ini tidak biasa. Maka dengan berat hati saya akui bahwa saya tidak sanggup melanjutkannya lagi hingga selesai.

Tapi bagi pembaca buku, tidak semua buku harus kita baca. Karena setiap orang punya ketertarikan masing-masing. Artinya, bukan berarti saya juga harus membaca buku-buku yang teman-teman saya baca, begitu pula sebaliknya. 



Naia Djunaedi
Naia Djunaedi Betawi - Cirebon - China - India - Arab Maklum. Ibu dari 3 anak, ex Radio Script Writer, ex Journalist, Bookworm, Senang menonton drama dan film, Ambivert, Senang menertawakan kehidupan, Terlahir dengan wajah jutek dan aslinya memang galak sih.. Hehehehe. Open Comission for art on Instagram or e-mail

No comments for "Hanya Kamu yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku Harus Menunggu"