; My Twin is My Rival - Qin Wenjun - SayaNaia

My Twin is My Rival - Qin Wenjun

Judul Buku     : My Twin is My Rival
Penulis           : Qin Wenjun
Penerjemah    : Dina Begum
Penerbit         : Bhuana Sastra
Tahun Terbit   : 2019
Tebal             : 248 Halaman
ISBN             : 978-602-483-236-0






Jia Li dan Mei adalah sepasang anak kembar laki-laki dan perempuan. Mereka baru saja masuk sekolah menengah pertama. Sebagai seorang anak laki-laki, tentu saja Jia Li berharap bahwa saudara kembarnya juga laki-laki. Ini karena ia merasa sifat adiknya sangat berkebalikan dengan kepribadian Jia Li. Jia Li yang penuh semangat dalam belajar, memikirkan banyak hal keren sebagai lelaki sejati. Sementara Mei cenderung cuek dan seperti tidak memiliki motivasi untuk sukses. 

Suatu kali Jia Li bertemu dengan ibu Xing, guru dalam klub seni pertunjukan di sekolah. Ibu Xing berkata bahwa Mei adalah anak yang berbakat, memiliki kekuatan dan teknik menari yang bagus. Namun ibu Xing juga berkata kemampuan sang adik tidak diikuti dengan gerakan akrobatiknya. Gerakan akrobatik Mei dianggap bermasalah. 

Ibu Xing meminta tolong kepada Jia Li agar mau memotivasi sang adik, karena beliau yakin jika Mei mau berlatih lebih keras, maka Mei akan sukses dengan bakatnya itu. 

Jia Li baru menyadari bahwa ternyata ada hal baik juga yang Mei miliki. Sebab selama ini, Jia Li hanya tahu adiknya anak yang manja, tidak pernah mau membantu menyelesaikan pekerjaan di rumah bahkan dalam belajar pun Mei juga biasa-biasa saja. Jia Li bertekad akan melatih sang adik dan menjadi guru kesenian dadakan di rumah. Ia memaksa Mei untuk berdiri lurus dengan mengangkat sebelah kaki membentuk sudut 90 derajat 😅. Ia bahkan meletakkan dua buah bata di antara kaki kanan Mei dan meja, lalu dua menit kemudian ia menambahkan dua buah bata lagi di bawah kaki Mei. Benar-benar siksaan! 😆

Meski Mei memohon untuk berhenti berlatih, Jia Li malah memberinya aspirin untuk meredakan nyeri di kaki Mei. Mei sampai menangis, namun sang kakak tetap tidak terpengaruh. Ia merasa bahwa adiknya memang harus dididik keras agar bisa menjadi penari hebat. 

Untunglah saat itu tetangga mereka, nenek Wu, datang. Ibu meminta nenek Wu mengurus si kembar dan membantunya melakukan pekerjaan rumah selama ibu bekerja. Mei akhirnya lolos dari siksaan itu. Hahaha. 

Tetapi Jia Li masih punya banyak rencana untuk melatih sang adik. Ia sangat berharap adiknya bisa masuk dalam daftar pemain pada pertunjukan yang akan diadakan oleh klub kesenian di sekolah dalam waktu dekat. Bahkan Jia Li berharap adiknya mendapatkan peran utama dalam pertunjukan tersebut. 

Jia Li merasa ayahnya sangat pilih kasih. Ia menganggap selama ini ayah selalu memanjakan Mei dan sebaliknya bersikap keras kepada dirinya. Ayah tidak pernah sekalipun memujinya, tidak seperti Tuan Lu yang selalu memuji puteranya. Di mata Jia Li, ayah adalah orang tua yang keras kepala dan tidak pernah melihat satu pun kelebihan Jia Li. 

Berbeda bila ayah berhadapan dengan Mei, ayah terlihat sangat pilih kasih. Jia Li tidak iri dengan itu karena bagaimana pun juga ia ingin adiknya bahagia. Saat Mei mendapatkan tiket konser grup musik kesukaannya, ayah malah mendaftarkan Jia Li dalam kursus kaligrafi. Mengapa ia harus ikut kursus kaligrafi? Padahal teman-teman yang lain mengikuti kursus-kursus yang lebih modern, seperti breakdance atau kursus bahasa Inggris.

Pokoknya meski Jia Li dan Mei kembar, mereka sangat-sangat berbeda. Membaca buku ini seperti sedang melihat anak saya sendiri, hanya saja anak kembar saya keduanya adalah anak perempuan. Penggambaran sosok kakak yang suka mengatur dan adik yang cenderung cuek, benar-benar mirip dengan tingkah si kembar di rumah.

Oh ya buku My Twin is My Rival ini ditulis oleh Qin Wenjun, yakni penulis buku cerita anak-anak yang terkenal di Tiongkok sejak 1980-an. Beliau pernah memenangkan National Outstanding Children Literature Award dan menjadi nominasi dalam Hans Christian Andersen Award.

Tapi saya sedih mengingat buku ini diterjemahkan oleh kak Dina Begum, salah satu penerjemah buku favorit saya. Beliau berpulang pada Juli lalu 😢. Kak Dina sudah banyak menerjemahkan buku-buku luar dengan sangat apik, diantaranya Finding Sky dan Stealing Phoenix. Terima kasih, kak Dina. 
Naia Djunaedi
Naia Djunaedi Betawi - Cirebon - China - India - Arab Maklum. Ibu dari 3 anak, ex Radio Script Writer, ex Journalist, Bookworm, Senang menonton drama dan film, Ambivert, Senang menertawakan kehidupan, Terlahir dengan wajah jutek dan aslinya memang galak sih.. Hehehehe. Open Comission for art on Instagram or e-mail

11 comments for "My Twin is My Rival - Qin Wenjun "

  1. Salam, sukar menyempurnakan anak.. Menarik jalan ceritanya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, kak, biarlah mereka bertumbuh dengan sifat alaminya dengan pengawasan yang cukup ^_^

      Delete
  2. ini mirip aku sama kakakku wkkeke...kakaku keras...aku cenderung biasa suka suka aja kayak si Mei.... ga sejenius ia yang juara akademik aku lebih nonjol di darah kesenian hihi...ini kayaknya buku yang pas buat ngasih example ke si kembar dan kakak dalam keseharian ya kak. dijabarin langsung pake cerita
    btw cover bukunya bikin salfoks..kayak modelan buku ilustrasi, tapi lumayan tebel

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan si kembar dan kakak sih, Mbul. Hehehe tapi si kembarnya aja yang punya sifat berbeda satu sama lain. Kalo kakaknya mah udah jelas beda banget. Jadi meski kembar juga gak bener-bener sama persis. Kayak si teteh dan adek (panggilan kembar) mereka gak mau pakai baju yang sama, harus beda motif atau warna, pokoknya gak mau yang sama persis. Hehehehe

      Delete
  3. Ini mirip aku dan adikku nih, biarpun kembar tapi beda sifat. Tapi aku ngga keras lho sama adikku, malah boleh dibilang aku yang lembek tapi adikku keras.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah serius mas Agus punya sodara kembar?

      Delete
    2. Enggak sih, ini biar komentarnya nyambung sama artikelnya.😆

      Kaboorrr sebelum dilempar sandal.

      Delete
    3. hihi kalau mas agus ada kembaran....pasti nanti mbul sering mainnya ke dua blog wkwkwk semuanya pinter bikin cwrpen horror hihihi

      Delete
    4. Biarpun saudara kembar belum tentu hobinya sama ya, aku suka ngeblog, bisa jadi kembaran ku sukanya FB kan.

      Tapi ada juga sih kemiripannya yaitu sama-sama suka duit.😆

      Delete
    5. sudahi kebohongan ini, Mas Agus.. wkwkwk kzl

      Delete

Post a Comment