Rumah Kertas - Carlos Maria Dominguez
Judul Buku : Rumah Kertas
Penulis : Carlos Maria Dominguez
Penerjemah : Ronny Agustinus
Penerbit : Marjin Kiri
Tahun Terbit : Desember 2018
Tebal : 76 Halaman
ISBN : 978-979-1260-62-6
Halo teman-teman blogger, sudah pernah baca buku yang saya pegang ini belum? Buku ini pertama kalinya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia di tahun 2016, tapi saya sendiri baru mendapatkannya tahun kemarin, itu pun nitip sama sahabat saya yang kebetulan lagi main di bazaar buku di kotanya. Megang buku ini lagi jadinya saya keinget beliau yang meninggal desember tahun lalu (sudah pernah saya ceritakan di blog ini). Sudah ya takut malah sedih-sedihan mending lanjut lagi. Hehehe
Saya sudah lama mengincar buku ini, karena memang agak sulit dicari. Kenapa sampai sebegitunya? Pertama karena covernya bagus banget, setumpuk buku yang membentuk seperti laki-laki tua yang tengah serius membaca buku. Yang kedua tentunya karena review dari teman-teman di klub buku yang banyak merekomendasikan buku ini.
Buku yang berisi tentang takdir orang-orang yang mencintai buku. Ada yang meninggal karena kecelakaan karena saat itu ia berjalan sambil membaca buku dan kemudian tertabrak mobil. Seorang profesor sepuh yang lumpuh gara-gara kepalanya tertimpa 5 jilid Ensyclopedia Britannica dari rak perpustaannya sendiri. Pria yang kakinya patah karena ingin meraih sebuah buku di rak. Dan banyak kejadian lainnya yang disebabkan oleh buku.
Tapi percaya atau tidak, orang-orang yang diceritakan di dalam buku ini masing-masing menggambarkan berbagai macam tipe yang mewakili semua pecinta buku di dunia. Ada yang memiliki koleksi lengkap majalah kuno, buku sejarah klasik sampai naskah teater kuno! Ada yang kamar-kamarnya dipenuhi buku yang bertumpuk dari lantai hingga ke plafon, bahkan di dapur dan di setiap anak tangga di rumahnya.
Buku dengan judul asli La Casa de Papel ini tipis sekali, hanya 76 halaman saja tapi isinya cukup padat dan bisa menggugah jiwa para pecinta buku. Kalau saya sendiri rasanya mau menjerit aja pas baca beberapa part di dalamnya. Seperti pada saat Delgado, seorang penutur kisah di dalam buku ini disebutkan kalau dia menulisi marjin bawah di buku-buku miliknya, menggaris bawahi kata-kata dengan warna-warna berbeda.
Dan yang paling 'ngenes' ketika membaca part di mana buku ditumpuk, lalu dicampur dengan semen basah dan dijadikan sebuah rumah! Saya kesal banget bacanya! ðŸ˜ðŸ˜
Karena saya bisa histeris kalau buku saya terkena coretan sedikit saja, terlipat atau sengaja dilipat teman yang meminjam buku ini otomatis langsung masuk blacklist padahal di dalam buku sudah tersedia bookmark, bahkan untuk buku yang tidak disediakan bookmark dari penerbit bakal saya selipkan bookmark koleksi saya supaya si peminjam gak pusing cari-cari kertas untuk penanda sampai halaman berapa ia sudah membaca buku itu.
Pas baca post-nya baru ngeh kalau gambar cover-nya dari tumpukan buku tadi saya pikir itu gambar laki-laki jaman dahulu.
ReplyDeleteTernyata buku Rumah Kertas ini bercerita tentang orang-orang yang suka dengan buku.
iya bener, kisahnya juga macam2, ada yang kerjanya tiap waktu cuma baca buku sambil ngunyah permen pastiles dan bekas bungkus permennya dibiarin berserakan di lantai.. banyak lah..
Deletebaca sinopsisnya kok aku mikir ini kumcer gitukah kak naia? sepertinya menilik kisah kisah tokoh tokohnya bagus dan unik, walau ada kesan ngerinya sebab kebanyakan berakhir petaka atau meninggal hiks....ada yang ketabrak mobil gegara asyik baca sambil jalan, ada yang jatuh karena mau ngambil buku di tumpukan dan lainnya. Aku langsung kebayang settingan tempat tiap tokohnya itu selalu ada ciri bukunya berbeda beda...kebayangnya seru banget apalagi yang sampe punya koleksi buku langka bertumpuk tumpuk. Aku aja termasuk kolektor buku jadul hahhaahahha..makanya seru aja bayangin rumahnya penuh dengan gunungan buku atau lemari yang melebihi perpustakaan...
ReplyDeletewalau halamannya tipis, tapi sepertinya menarik nih...apalagi review temen temen klub buku juga pada bilang buku ini worth it ya...jadi mufeng aku ^^
tetottt.. Hahaha ini bukan kumcer kok, Mbul. Tapi ada tokoh yang namanya Delgado yang menceritakan tentang kondisi teman-temannya sesama pecinta buku.. Kalo aku sukanya buku cerita anak-anak klasik sama sejarah sih..
DeleteKalau mau cari bukunya kayaknya kamu bisa intip website resminya Marjin Kiri deh, mudah2an masih ada
Wah bagus jugaa nih jalan ceritanya, unik sih menceritakan kejadian tentang buku. Jadi pengen nambah koleksi buku ini
ReplyDeleteSiap2 nyesek ya, kak.. Hehehehe.. Salam kenal ^_^
DeleteSaya akhir akhir ini udah jarangbanget ke toko buku. Tapi kalo ada waktu untuk kesana lagi kayanya saya bakal masukin buku ini ke list buku yang mau saya beli deh nantinya. Yaaa semoga aja suatu hari nanti kalo ada waktu.
ReplyDeleteAamiin.. Saya juga udah lama banget gak ke toko buku, udah beberapa tahun ini saya beli buku online aja, Mas. Langsung dari website resmi atau nitip2 ke teman2 saya yang kebetulan juga jualan buku, biasanya malah dapat harga yang lebih miring daripada beli di toko buku langsung
DeleteTapi sepertinya memang ada tuh yang seperti itu diluar negeri, sebuah rumah yang terbuat dari beberapa buku dan didalamnya pun memang sebuah perpustakaan yang dimana dindingnya bisa diambil bukunya..
ReplyDeleteiya ada Mas, makanya kan diatas disebutin hehehehe 'orang-orang yang diceritakan di dalam buku ini masing-masing menggambarkan berbagai macam tipe yang mewakili semua pecinta buku di dunia'.
DeleteCerita dalam buku itu menarik yah,, bisa2 org yang cuman baca sinopsisnya dan punya pikiran pendek menganggap buku itu bisa membunuh hihi...
ReplyDeleteEntah kenapa Kalo saya sih suka buku yg banyak coretannya, terlipat2 atau kusut gitu, kalau megang buku baru itu kayak gimana gitu,., jadi mungkin saya gak cocok minjem bukunya kak naia hihi
wkwkwk.. Kalo aku seneng nyium bau kertas, Lul.. wanginya enak banget.. Kalo udah dicoret2 jadinya gak ori lagi wanginya
Delete