The Amulet of Samarkand - The Bartimaeus Trilogy #1
Judul Buku : The Amulet of Samarkand (The Bartimaeus Trilogy #1)
Penulis : Jonathan Stroud
Penerjemah : Poppy Damayanti Chusfani
Penerbit : April 2014
Tahun Terbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 512 Halaman
ISBN : 978-602-03-0389-5
"Ah malangnya..
Dunia ini kejam dan mereka hanya mengajarimu sedikit"
Hai gaes, hehehe kali ini saya mau meracuni kalian dengan novel favorit saya (baru ngeh ternyata saya belum pernah menulis resensi tentang novel seri ini padahal sudah dibaca di tahun 2016) PR ya, kalau sudah lama dibaca berarti harus dibuka-buka lagi karena ada bagian yang lupa. Tapi khusus The Bartimaeus Trilogy sih saya rela untuk re-read atau bacul alias baca ulang karena memang Barty adalah salah satu tokoh fiksi nyeleneh kesayangan saya. Duuuh rela banget banget kalau Om Stroud mau bikin sekuelnya sebanyak-banyaknya kayak novel The Bliss Bakery nya tante Kathryn Littlewood. Percaya atau enggak, saya sampai menangis begitu baca sekuel terakhir yakni buku ketiga 😷 karena gak rela petualangannya selesai sampai di situ. Ups no spoiler yaaaa... Kuy mulai..
Nathaniel, bocah kecil berusia 12 tahun dengan penampilan sepucat mayat ditambah mata besar berpipi cekung dan tubuh yang kurus kering, nekat memanggil jin terkuat di dunia, Bartimaeus. Bocah itu tampak gemetar namun tekadnya untuk menjadi penyihir terkuat mengalahkan penyihir Simon Lovelace yang tak lain adalah masternya yang kejam dan sangat ambisius. Bocah itu memerintahkan agar Bartimaeus, jin yang kuat namun tengil itu untuk mencuri Amulet Samarkand dari tangan Simon.
koleksi pribadi
Bartimaeus sengaja menakut-nakuti bocah itu, tampaknya mudah. Namun ternyata Nathaniel menggambar pentacle kecil pemanggil jin dengan cermat dan tanpa kesalahan sedikit pun. "Aku Bartimaeus! Aku Sakhr al-Jinni, N'gorso yang Hebat, dan Sang Ular dari Silver Plumes! Aku berbicara dengan Solomon (Raja Sulaiman). Aku Bartimaeus! Aku tak bertuan. Maka aku memerintahkanmu menjawab sekarang, bocah. Siapa kau yang berani memanggilku?" Bartimaeus sengaja memancing agar bocah itu secara spontan menyebutkan nama aslinya, namun ternyata ia cukup pintar dan menjawab "Dengan lingkaran pembatas, ujung-ujung pentacle dan rangkaian tulisan kuno, aku tuanmu! Kau akan mematuhi perintahku!" Bocah itu cukup percaya diri karena ia menggambar pentacle dengan ukuran kecil, dan jika Bartimaeus nekat menginjak garis pentacle itu, ia bisa terbakar.
Mau tidak mau, Bartimaeus harus mematuhi perintah tuannya, meski ia hanya penyihir pemula yang tidak punya pengalaman memerintah jin, apalagi jin terkuat seperti dirinya. Meski masih muda dan baru, Nathaniel memiliki kekuatan yang baru disadari oleh Bartimaeus. Bocah itu baru saja mengucapkan suku kata pertama dari Mantra Penjepit Sistematik, namun itu sudah cukup membuat Bartimaeus tersiksa dan memilih untuk segera memenuhi perintah tuannya.
Bisakah Bartimaeus mencuri amulet itu dan menyerahkannya kepada tuannya? Bisakah ia melawan Simon Lovelace yang ambisius dan kejam?
Buat kamu pecinta novel fantasy, kamu mesti membaca buku ini. Kamu akan merasakan ketegangan, humor dan petualangan yang seru dan chemistry antara Nathaniel dan Bartimaeus di dalam buku ini.
tebal juga ya untuk sebuah buku?
ReplyDeletemenarik jalan ceritanya... mungkin suatu hari nanti akan diadaptasi ke filem...
iya, ini lumayan tebal kak, tetapi saya masih ada lagi buku yang lebih tebal dari ini ^_^
Deletethis is totally like a great book for me;)
ReplyDeleteof course, you can read it, Kathy ;-)
Deletebukunya yebel banget kayaknya, kira berapa senti mbak ketealanya ? :D
ReplyDeletegendre favoritku nih fantasy, pengen baca nanti kalo ada waktu :D
ini belum seberapa Nif, aku masih ada buku yang lebih dari 800 halaman.. hehehee
DeleteSuatu hari khanif mengucapkan mantra untuk memanggil jin terkuat.
ReplyDelete"Wahai bartimaeus, aku ingin memiliki Asmirandah."
"Ngimpi aja lu tong."😂
ahahaha ya gapapa, Mas..
Delete