Witch Catcher - Mary Downing Hahn
Judul Buku : Witch Catcher
Penulis : Mary Downing Hahn
Penerjemah : Ferry Halim
Penerbit : Atria
Tahun Terbit : Juli 2012
Tebal : 294 Halaman
ISBN : 978-979-024-498-6
Semula kehidupan Jen dan ayahnya terasa damai, meski ibu Jen sudah tiada. Namun tiba-tiba saja ayahnya mendapat warisan berupa kastel di wilayah pegunungan Virginia Barat. Kastel tersebut milik salah satu dari paman ayah, Paman Thaddeus. Pengadilan memutuskan bahwa ayah Jen adalah orang yang paling berhak atas kastel tersebut karena paman Thaddeus tidak memiliki kerabat selain keponakannya itu. Jen dan ayah harus pindah ke desa pegunungan dan jauh dari Maryland, kota tempat asal mereka dulu. Meski tampak suram dan asing pada awalnya, tetapi Jen menyukai tempat itu.
Bukan hanya kastelnya saja, bagi Jen, Paman Thaddeus juga seperti sebuah misteri. Jen membayangkan hidupnya akan bahagia bersama ayah dan Tink, kucing peliharaannya. Ayah menceritakan sedikit tentang Paman Thaddeus, pria yang ditemuinya sewaktu kecil dulu. Bagi Ayah, Paman Thaddeus cukup mengerikan. Tubuhnya yang tinggi namun kurus, jenggotnya yang putih dan panjang dan setelan hitam kuno yang menambah kesan eksentrik.
Rumah dengan banyak menara yang berada tepat di atas bukit itu menyimpan banyak benda antik. Ayah berpikir untuk menjual beberapa benda-benda tersebut dan membuatnya berkenalan dengan Moura, seorang wanita pemilik toko barang antik Dark Side of the Moon yang berani membayar mahal untuk benda-benda kuno tersebut. Entah bagaimana akhirnya ayah dan Moura berkencan. Ayah seakan-akan terobsesi kepada Moura, sementara Jen merasa ada yang aneh dengan wanita itu. Ia ingin mencegah ayahnya menikahi Moura, namun ia juga tidak mau membuat ayahnya sedih.
Jen seringkali menyelinap ke dalam kastel yang berada di seberang kamarnya. Kastel itu dikunci dan tidak ada seorang pun yang bisa masuk ke sana. Namun Jen berhasil masuk dan melihat-lihat ke dalam, Hingga ia menemukan sebuah bola kaca yang berpendar ketika terkena cahaya matahari. Jen membawa bola kaca itu dan menggantungnya di jendela kamarnya. Bola kaca yang sangat cantik, yang memantulkan bayangan hijau pucat, biru, emas dan lembayung, yang lembut bagaikan sinar rembulan.
Sementara itu, ayah dan Moura sepertinya sudah tidak dapat dipisahkan lagi, bahkan ia seringkali mengundang Moura ke rumah. Ayah mengira penolakan Jen terhadap Moura semata-mata karena Jen tidak mau membagi cinta ayahnya kepada orang lain. Moura mengetahui bahwa Jen memiliki bola kaca yang ia cari, namun gadis itu tidak bisa dibujuk untuk menyerahkan benda itu begitu saja. Tak disangka bola kaca itu pecah saat Tink memainkannya, dan setelahnya muncul sosok gadis kecil berwarna hijau bernama Kieryn dengan pakaiannya yang compang-camping. Kieryn menceritakan siapa itu Moura Winters dan rekannya Mr. Ashbourne, sepasang penyihir keji yang kerap memerangkap peri. Rupanya selama ini Paman Thaddeus-lah yang menjaga Kieryn agar tidak tertangkap oleh Moura.
Dalam satu kesempatan, Moura meminta izin kepada ayah untuk mengajak Jen berbelanja berdua saja. Ternyata Moura berencana membuat Jen seolah-olah mengalami kecelakaan tragis. Sementara ayah sudah berada dalam pengaruh sihir Moura dan tidak mau mendengar sedikit pun ucapan Jen. Lalu apakah Jen berhasil menyadarkan ayahnya? Dan mampukah Jen membantu Kieryn dan keluarganya untuk kembali ke dunia peri?
Happy Reading Naia :)
ReplyDeletesihatkah kamu? :)
Alhamdulillah, sehat kak Shida, hanya agak sibuk sedikit sahaje.. ^_^
DeleteKira kira bagaimana cara Jen menyadarkan ayahnya yang sudah terkena sihir Mouri? Apakah ia akan memanggil Shinichi? 😅
ReplyDeleteCaranya: Minum segelas air putih lalu pasien disembur.. (jangan nyanyi) wkwkwk
DeleteMenarik nih. Aku jadi kangen cerita2 penyihir begini setelah era Harpot lewat :D. Kalo dulu ga pernah suka baca cerita2 yg ttg sihir dan begitu2. Tapi Harpot mengubah semuanya. Ternyata malah seru. Jadi kalo ada buku2 yg bertema sihir , tertarik aja mau baca.
ReplyDeleteAku malah belum pernah baca dan nonton Harpot lho, mbak Fanny.. Hahahaha.. Karena sudah terlalu banyak orang yang baca dan nonton Harpot..
Deletejahatnya Moura
ReplyDeletehahaha saya pun gemas membaca tentang Moura ini, kak..
Delete