Jakarta Sebelum Pagi
Judul Buku : Jakarta Sebelum Pagi
Penulis : Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Penerbit : Grasindo
Tahun Terbit : 2016
Tebal : 272 Halaman
ISBN : 978-602-375-484-7
"Waktu masih kecil, semua orang perhatian.
Tapi begitu dewasa, sedikit demi sedikit kamu hilang dari pandangan. Penampilan, bagi orang dewasa, itu seperti baju untuk manusia transparan- membuat orang sadar kalau mereka ada. Karena biasanya, di dunia orang dewasa, orang-orang nggak punya cukup perhatian untuk menunggu kamu bicara
dan bilang kalau kamu ada."
Emina, dijuluki si 'Jambon babi' oleh sahabatnya Nissa, karena rambutnya yang selalu berganti-ganti warna. Belakangan Emina mendapat kiriman bunga misterius yang diterbangkan bersama balon berwarna perak ke balkon apartemennya. Bunga hyacinth biru, bunga mawar dan melati. Emina curiga ada orang yang sudah mengawasinya selama ini, dan kemungkinan orang tersebut tinggal tepat di lantai bawah apartemennya. Nissa menyarankan sahabatnya itu untuk mengungsi sementara ke Rumah Para Jompo, sebutan untuk rumah nenek Emina, karena tempat itu hanya ditinggali oleh Datuk, Nenek dan Nin (adik perempuan Datuk).
Datuk dan Nenek adalah orang tua dari ibu Emina, dan Rumah Para Jompo adalah rumah masa kecil ibunya. Sementara Nin bisa disebut sebagai nenek gaul, karena ia merasa bahwa jiwanya seperti masih remaja. Nin selalu banyak omong, dan entah sejak kapan Nin 'naksir' dengan Pak Meneer, kakek tua yang tinggal bersebelahan dengan Rumah Para Jompo. Tak heran sih, karena Pak Meneer termasuk golongan kakek-kakek bule yang kece. Pak Meneer juga cukup tinggi sehingga mengukuhkan ketampanannya dan sepertinya itu yang semakin membuat Nin tetap naksir Pak Meneer sampai saat ini.
Emina sudah akrab dengan Pak Meneer, biasanya mereka mengobrol tentang buku. Kebetulan Pak Meneer punya perpustakaan pribadi yang di dalamnya ada banyak koleksi buku yang bagus. Emina dianjurkan olehnya untuk banyak membaca dan diizinkan untuk meminjam buku-buku koleksi Pak Meneer. Lalu tanpa sengaja Emina melihat bunga hyacinth di atas meja Pak Meneer, ternyata bunga itu ditanam oleh cucunya! Apakah ini ada hubungannya dengan bunga misterius yang ia terima?
Kemudian Emina bertemu dengan Suki, gadis kecil yang sudah pandai mengelola kafe di seberang gedung apartemennya. Di dalam kafe tersebut juga ada toko bunga yang dikelola oleh kakak Suki. Perkenalan dengan Suki terus berlanjut, Emina berkunjung secara rutin ke kafe Suki dan mereka menjadi akrab satu sama lain. Kedekatan Emina dengan Suki perlahan-lahan membuka rahasia tentang siapa sebenarnya orang misterius yang rajin mengirimkan bunga dan puisi ke kamar Emina. Orang tersebut ternyata pernah bertemu dengan Emina ketika mereka masih kecil.
Buat kamu yang menyukai buku-buku yang berisikan puisi, mungkin juga akan menyukai novel karangan Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie ini. Penulis dari naskah di Tanah Lada yang memenangkan sayembara Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2014.
No comments for "Jakarta Sebelum Pagi"
Post a Comment