Mom Shaming = Perundungan Terhadap Kaum Ibu
Beberapa tahun belakangan ini ramai istilah mom-shaming yang merujuk kepada tindakan seseorang atau kelompok yang menghina cara pengasuhan seorang ibu. Biasanya nih pelaku utama perundungan ini adalah perempuan, ya sama-sama perempuan!. Tidak jarang hal ini dilakukan oleh orang terdekat seperti ibu kandung sendiri atau bahkan mertua.
Sebetulnya perundungan seperti ini sudah lama terjadi, bahkan sebelum orang-orang mengenal sosial media secara luas seperti sekarang. Pola pengasuhan yang berbeda kerap dianggap aneh dan memicu komentar-komentar yang tidak menyenangkan. Bukan cuma itu, bagaimana cara ibu melahirkan pun juga ikut dikritik. 'Kamu melahirkannya normal kan?' 'Ya ampun saya sih lahiran normal semua tuh gak ada yang SC' 'Enak ya SC, gak ngerasain sakitnya perjuangan jadi ibu' dan beragam komentar nyinyir lainnya.
image source: moomysmilk
Karena saya dua kali hamil dan dua kali mengalami prosedur SC, maka saya pun tidak lepas dari bulan-bulanan para ibu 'yang sangat beruntung' karena bisa melahirkan secara normal. 😁 Bahkan ada dari keluarga dekat suami yang mengobrol di depan saya yang kebetulan saat itu baru saja melahirkan, 'kalau orang ngelahirin sesar tuh berarti ada yang salah sama dia, masa berkali-kali lahiran sesar terus'. Duh duh, ini nyindir saya apa gimana sih? 😆. Dia cerita juga kalau ada anak si bu siapa tau pernah hampir melahirkan dengan jalan SC, tiba-tiba saja bisa melahirkan normal setelah dia meminum air bekas cuci kaki ibunya. OMG!! Katanya kebetulan si anak ini memang suka membantah ucapan ibunya dulu. Aduh, repot juga kalau begitu.. hehehe
Belum lagi kalau anaknya kurus, pasti ada saja komentar 'kok anaknya kurus banget sih? gak dikasih makan ya?'. 'Ibunya gak pintar urus anak nih, masa ibunya gendut sendiri, anaknya malah kurus'. Lalu ketika ada anak yang ukuran bodinya aduhai 'kok gendut banget sih? apa aja yang dikasih sampai gendut begini'... Mau mu apa sih??
Banyak sekali komentar-komentar menyakitkan hati yang dialamatkan kepada ibu, terutama ibu-ibu muda yang baru saja menjadi ibu atau yang dianggap tidak berpengalaman dalam mengurus anak. Ada sebagian orang yang memberi saran namun tidak disertai bahasa yang lembut dan malah terkesan menjatuhkan martabat ibu, terlebih jika disampaikan di depan orang banyak. Hmm..
Pelakunya pun kebanyakan juga perempuan, yang merasa kalau mereka lebih baik, lebih hebat dan lebih berpengalaman dalam merawat anak. Tapi laki-laki pun juga sudah mulai banyak nih yang berkomentar menyudutkan kaum ibu. Tidak ada salahnya memberi saran kepada ibu-ibu lain, tapi alangkah baiknya jika saran itu disampaikan secara langsung bukan di depan ibu-ibu gosip, dan cara menyampaikannya pun dengan lemah lembut. Karena bagaimana pun juga ibu-ibu muda pasti akan senang jika mendapat saran yang baik dari yang lebih berpengalaman.
Tentu saja dukungan dari suami adalah yang utama, apalagi jika suami menunjukkan kasih sayang, memberi bantuan kecil ketika istri menyelesaikan pekerjaan rumah, ditambah lagi cemilan yang bisa menaikkan semangat istri. Wah, makin cinta deh. Dukungan suami bisa menyelamatkan ibu dari sindrom baby blues ya.
Tips untuk para ibu yang sedang mengalami mom-shaming:
1. Bersikap santai, berusahalah untuk tidak terpengaruh dengan ucapan dan komentar sinis dari orang-orang yang ingin menjatuhkan ibu ya.
2. Selalu ingat bahwa apa yang bagus untuk anak lain, belum tentu bagus untuk anak-anak kita. Jadi tidak usah merasa bersalah ketika kemampuan anak kita tidak sama dengan anak orang lain. Karena kita sedang mengasuh anak, bukan sedang berkompetisi dengan ibu-ibu lain.
3. Cari lingkaran pergaulan yang sehat. Saya sendiri memiliki sekumpulan teman yang saling menyemangati satu sama lain. Jadi ketika saya atau teman lain sedang merasa lelah dengan perihal pengasuhan anak, kami tidak saling menghakimi, tapi saling menguatkan bahwa kami pasti bisa mengatasi masalah itu.
4. Media sosial tidak selalu sama dengan kehidupan nyata. Kuncinya adalah kita harus bisa mengontrol diri sendiri agar tidak terpengaruh dengan pola asuh yang terlihat sempurna di media sosial. Karena ibu sendirilah yang lebih tau apa yang terbaik untuk anak ibu.
5. Carilah informasi yang benar mengenai tumbuh kembang anak, cari tahu sumbernya, banyak-banyak membaca bisa dijadikan tameng ketika ada orang lain yang ingin menjatuhkan kita. Jangan telan mentah-mentah informasi yang tidak jelas kebenarannya.
Nah, buat kamu nih ibu-ibu atau bapak-bapak yang suka mengritik ibu-ibu muda, silakan hentikan kebiasaan ini ya. Karena komentar kecil yang bisa menyakiti hati ibu akan berdampak buruk bagi kehidupan mental ibu yang tentu saja akan berpengaruh dengan pola pengasuhan terhadap anak. Lebih berbahaya lagi karena banyaknya laporan kasus ibu yang memilih mengakhiri hidupnya dengan mengajak serta anak-anaknya. Jadi tahan ucapan atau jari Anda!
No comments for "Mom Shaming = Perundungan Terhadap Kaum Ibu"
Post a Comment