; Sisters Red - Dua Saudari Bertudung Merah - SayaNaia

Sisters Red - Dua Saudari Bertudung Merah

Judul Buku   : Sister Red
Penulis         : Jackson Pearce
Penerjemah  : Ferry Halim
Penyunting   : Ida Wajdi
Penerbit       : Atria
Tebal           : 434 Halaman
Tahun Terbit : Februari 2011
ISBN           : 978-979-024-1





Serigala itu membuka rahangnya yang panjang. Deretan gigi tajam mendekat ke arahnya. Sebuah pikiran berkecamuk di dalam benak Scarlett: Cuma tinggal aku sendiri yang tersisa untuk bertempur. Jadi, sekarang aku harus membunuhmu.





Ketika melihat sampul dan judulnya saya berpikir apakah novel Sisters Red ini adaptasi dari kisah gadis bertudung merah yang dulu sangat populer ketika saya masih anak-anak? Ya kurang lebih basic ceritanya sama, tentang gadis kecil yang bertemu dengan serigala, namun penggambarannya lebih ke manusia yang ternyata adalah serigala yang disebut dengan Fenris. Nahlo 😅

Cerita dimulai ketika kakak beradik Scarlett dan Rosie March yang sedang berada di luar rumah tiba-tiba didatangi seorang pria asing yang menanyakan keberadaan orang tuanya. Pandangan matanya sangat aneh, sesekali pria tersebut menjilati bibirnya. Ia tidak mengerti apa yang akan terjadi, namun instingnya cukup tajam walaupun usianya saat itu baru 11 tahun. Ia menyadari akan adanya bahaya yang mengancam mereka berdua.

Scarlett memanggil Oma March, satu-satunya kerabat yang ia dan adiknya miliki, setelah ibunya menolak untuk mengasuh mereka dan memilih untuk pergi dari rumah. Scarlett ragu dan menggenggam lengan adiknya dengan erat, wajah pria itu benar-benar aneh, dengan mata yang gelap dan senyum yang lebih terlihat seperti sebuah seingai.

Pria itu mengaku sebagai wakil dari Hanau Citrus Grove, ia menawarkan citrus kepada oma. Ia menggenggam tangan Oma, ujung lengan jasnya terangkat dan terlihat sebuah tanda aneh berwarna gelap pada pergelangan tangannya. Scarlett melihatnya, tanda itu berupa gambar anak panah, namun tidak mirip seperti tato pada umumnya, itu seperti bagian dari kulitnya sendiri. Oma mengikuti arah pandangan Scarlett dan tiba-tiba terkejut. Oma dengan segera menolak tawaran pria itu dengan suara yang sangat tegas. Lagi-lagi pria itu menjilati bibirnya dan menatap Oma March cukup lama, lalu menyunggingkan senyum seram.

Scarlett menangkap perubahan wajah pada Oma, ia bersiaga dan melihat neneknya menengok dengan wajah pucat. "Versteckt euch!" bisik Oma sambil menunjuk kamarnya yang berada di bagian belakang pondok. Ayo sembunyi. Ayo sembunyi sekarang. Oma menelepon Pa Reynolds, meminta bantuannya. Oma memerintahkan anak-anak itu untuk segera bersembunyi di kamar tidurnya. Fenris itu membunuh Oma! Scarlett menyerang Fenris itu untuk melindungi Rosie, adiknya, sehingga ia harus kehilangan sebelah mata dan sebagian wajahnya rusak terkena cakaran serigala buas itu.

Sejak saat itu kehidupan Scarlett berubah, ia menjadi seorang pemburu Fenris, ditemani rekannya yang bernama Silas, pria tampan salah satu anak dari Pa Reynolds, teman Oma March. Sama seperti Pa Reynolds, Silas adalah seorang pandai kayu yang sangat hebat dan mematikan ketika memegang kapak. Scarlett mengenakan tudung berwarna merah darah dengan sebilah kapak di tangannya ketika berburu. Ia bertekad untuk melindungi para gadis dari serangan para Fenris. 

Tidak dengan Rosie yang tumbuh menjadi gadis yang cantik, Scarlett tidak pernah mengizinkannya untuk berburu bersamanya. Ia ingin melindungi adik satu-satunya. Namun diam-diam Rosie malah jatuh cinta kepada Silas, dan Silas pun merasakan hal yang sama. Lantas haruskah mereka terus menyembunyikan hubungan mereka kepada Scarlett? Masalah bertambah rumit ketika Fenris mulai mencari anggota baru, pria itu haruslah anak laki-laki ketujuh dari tujuh bersaudara. 

Jujur saya mengalami fase maju-mundur ketika membaca novel ini, ada banyak adegan baku hantam. Seolah-olah percikan darah mengenai wajah saya. 😥 Saya termasuk pembaca buku yang bisa benar-benar bisa tenggelam ke dalam cerita yang sedang saya baca. Saya merasakan mual, emosi yang naik turun, dan sempat berhenti cukup lama hingga beberapa bulan, baru memutuskan untuk melanjutkan membaca novel Sisters Red ini lagi. 

Novel ini cukup bagus buat pecinta novel dengan tema thriller seperti ini, sampulnya pun cukup menarik perhatian. Tapi sebagai pecinta novel bergenre anak-anak, saya memutuskan untuk tidak membaca ulang novel ini. 

Selamat membaca... 😉

Naia Djunaedi
Naia Djunaedi Betawi - Cirebon - China - India - Arab Maklum. Ibu dari 3 anak, ex Radio Script Writer, ex Journalist, Bookworm, Senang menonton drama dan film, Ambivert, Senang menertawakan kehidupan, Terlahir dengan wajah jutek dan aslinya memang galak sih.. Hehehehe. Open Comission for art on Instagram or e-mail

No comments for "Sisters Red - Dua Saudari Bertudung Merah"