Nasi Mandhi Iga Sapi
Halo, Idul Adha kemarin saya hanya di rumah saja bersama suami dan anak-anak. Lalu terpikir untuk memasak sesuatu yang berbeda, mumpung libur kan. Saya cek freezer kebetulan ada iga dan 2 potong daging sapi steak, di rak dapur juga ada bumbu instan nasi mandhi, ya sudah deh cus saya coba memasaknya.
Saya agak harap-harap cemas, karena ini pertama kalinya saya memasak nasi mandhi, walaupun bumbunya instan, tetap butuh feel yang tepat untuk penambahan gula dan garam karena bumbu yang tersedia berupa rempah bubuk yang belum ada rasa asinnya alias plain.
Nasi mandhi ini berasal dari wilayah selatan jazirah Arab, tepatnya di wilayah Hadhramaut. Saya belum pernah coba makan, tetapi kalau nasi kabli (kebuli), kabsah atau nasi biryani itu sudah cukup sering, karena setiap ada perayaan maulid Nabi, tahun baru Muharram atau aqiqah di lingkungan keluarga ayah biasanya ada yang mengantar olahan nasi khas timur tengah itu ke rumah.
Oke, siapkan mental untuk seabrek foto yang saya post di sini ya 😆.
Iga dan daging sapi, bumbu mandhi Instan
Bumbu instan yang saya pakai
Untuk bumbu instan, saya memakai merk taajir (kalau dalam bahasa Arab, taajir itu artinya pedagang hehehe gak ada yang nanya). Tapi kalian bisa pakai bumbu instan merk apa saja yang tersedia di pasaran. Kebetulan saya beli bumbu ini dari salah satu orang tua murid teman sekelas si kakak, hitung-hitung membantu melariskan dagangannya. Isi dalam kemasannya cukup lengkap, ada bumbu nasi, bumbu daging, minyak samin, rempah-rempah dan kismis untuk taburan saat penyajian.
Untuk komposisi bumbu bubuknya di dalam kemasan disebutkan seperti bawang putih, kunyit, kayu manis, cengkeh, kapulaga, ketumbar, lada, kembang lawang (star anise), jintan dan rempah-rempah lainnya. Sementara di dalam plastik kemasan rempah utuh berisi beberapa batang kayu manis, kembang lawang, cengkeh dan kapulaga.
Begitu kemasan di buka (padahal ini baru kemasan besarnya aja), kerasa banget vibes timur tengahnya apalagi chef-nya ini Arab maklum. Hahahaha.
Isi di dalam kemasan, cukup lengkap
Yang pertama pasti siapkan dulu daging dan tulang iga yang akan dimasak (kamu juga bisa pakai daging ayam atau daging kambing), sebelumnya sudah saya pindahkan dulu ke chiller semalaman supaya pas mau dimasak daging dan iganya sudah dalam keadaan tidak beku.
Potong-potong daging sapi sesuai selera, saya dibantu suami dalam proses ini, karena saya paling malas memotong-motong daging. Hehehe. Siapkan 1 siung bawang bombay dan 3 siung bawah putih, saya pakai bawang putih kating, cincang kasar. Panaskan minyak samin (syukur sudah ada di dalam kemasan karena kebetulan minyak samin di rumah habis dan belum sempat beli lagi), lalu masukkan bawang bombay dan bawang putih, tumis sampai wangi atau agak layu (karena penciuman belum terlalu normal saya gak bisa mencium aroma bawang yang keluar, jadi patokannya dari bawang yang sudah agak layu).
bawang bombay dan bawang putih, tumis hingga layu
Pak Suami membantu saya memotong-motong daging sapi
Setelah layu, masukkan bumbu daging, aduk rata sampai wangi (kalau ini lumayan kecium karena aromanya kuat sekali). Lalu masukkan rempah utuh berupa kayu manis, bunga lawang, jintan dan kapulaga, lalu masukkan juga iga dan daging sapinya, aduk rata. Masukkan air hingga iga dan daging terendam, kalo di kemasan tertulis 1 liter air ya. Tambahkan 1 sdt gula dan 2 sdt garam, tutup panci, rebus daging hingga mendidih.
smart boiler
Cuci beras, saya hanya menggunakan beras biasa (bukan beras basmati). Kalau teman-teman menggunakan beras basmati, berasnya harus direndam dulu selama 30 menit, lalu tiriskan.
Campur beras dengan iga dan daging yang sudah empuk, masukkan bumbu nasi bubuk dan kaldu rebusan daging ke dalam panci rice cooker. Tambahkan ½ sdm garam, aduk rata.
masukkan iga dan daging
air kaldu kira-kira 2 ruas jari diatas beras, jangan lupa tambahkan garam dan aduk rata
Masak nasi hingga matang, koreksi rasa, jika kurang asin bisa ditambahkan garam lagi dan diaduk rata. Sajikan nasi dengan taburan kismis.
nasinya sudah matang
Penampakan nasi cuma dari rice cooker aja karena saya lupa foto di piring saat penyajian dan keburu habis dimakan suami dan anak-anak 😅. Selamat mencoba 😉.
kupikir pake beras basmathi yang panjang panjang bulirnya kak nai...ternyata beras biasa cuma bumbunya aja yang basmathi...
ReplyDeletekelihatan enak yang di panci
pantas aja langsung abis diserbu anak anak dan pak suaaminya kak nai ya hahah
seneng libur bisa masak bareng bareng ya kak...pancinya bagus...jadi oengen beli panci kan si mbul hihihi...smart boillernya hahahha
Iya, aku pake beras biasa, soalnya beras basmati mahal.. Hahahaha..
DeleteAlhamdulillah enak..
Kalo panci coba lihat2 di online, Mbul, kayaknya merk lain udah banyak yang ngeluarin smart boiler juga. Cara kerjanya mirip sama presto, bisa bikin tulang super empuk, tapi tanpa harus lama2 di atas kompor
ReplyDeleteBagi dong mpok dagingnya, Gw nggak dapat nih...Jadi belum sempat nyate2.😁😁😁
hahaha coba cari di pasar, itu daging dapetnya juga di pasar.
DeleteSedap nampak hasil masakannya ya. Enak dinikmati seisi keluarga di hari raya.
ReplyDeleteAlhamdulillah, habis dalam sekejap je tuh kak Fiza.. Hehehehe
DeleteMbak, bagi dong nasi Mandhi nya, kelihatan nya enak.😋
ReplyDeleteNamanya kok aneh ya, nasi Mandhi, emang bau apa gimana kok sampai harus dimandiin.😂
waduh udah abis, Mas.. wkwkwkwk..
DeleteMandhi itu dalam bahasa Arab artinya embun, karena pas proses masaknya (ini kalo tradisi Arab ya) si daging kambing / sapi digantung di atas nasi di dalem periuk kali ya namanya, nanti sari2 dari daging menetes ke dalam nasi yang lagi dimasak
Nasi Mandhi..lama betul x makan nasi versi arab ni..
ReplyDeleteraya pertama saya cuma makan nasi briyani dimasak oleh ibu.
rajinnyaaaaa diaaa... suami siapa tu?😊😊
ReplyDelete