DI RUMAH AJA
Hai semua, gimana nih kabar kalian? Mudah-mudahan sehat terus ya. Belakangan ini, tepatnya sudah 12 hari, gubernur DKI Jakarta memberi instruksi kepada warganya untuk tetap di rumah. Ini tentu kalian sudah tahu ya, karena virus Corona alias Covid-19 sudah sampai ke Indonesia. Harusnya sih setelah 14 hari, kita bisa beraktivitas lagi seperti biasa. Tapiii.. karena banyak banget orang-orang yang gak patuh dan gak mau diam di rumah, mau gak mau status siaga pandemi covid-19 kabarnya diperpanjang hingga 29 Mei 2020 (CMIIW).
Saya gak mau bahas apa itu covid-19, karena pasti teman-teman semua sudah mendapat banyak info tentang virus ini di media sosial. Dan tentunya teman-teman juga sudah bisa memilah dan memilih mana saja informasi yang benar dan mana saja yang hanya sekedar hoax.
Sedih ya kalau lihat berita di tv atau baca-baca tentang perkembangan pandemi corona ini, karena jumlahnya malah semakin bertambah banyak hanya dalam hitungan 9 hari! Imbasnya tentu saja bikin saya dan keluarga makin takut keluar rumah. Takut di sini bukan cuma karena takut dengan virus itu ya (takut tertular ya ada lah pastinya), tapi juga takut kalau sampai saya atau salah satu dari anggota keluarga saya yang menjadi carrier atau pembawa virus tersebut dan malah menularkannya ke orang yang kondisi fisiknya lagi gak bagus. 😞
Kami mencoba disiplin deh, ikutin aja anjuran pemerintah untuk diam di rumah, tidak keluar rumah kalau gak penting-penting banget, dan bersih-bersih dulu sebelum megang ini itu atau bermain dengan anak-anak setelah dari luar. Jangan lupa cuci tangan yang bersih dengan air mengalir.
source: Bored Panda
Nah, kalau ibu-ibu di rumah gimana nih? 😆 Saya merasakan banget gimana repotnya harus mendampingi anak saya belajar di rumah sambil multitasking.. ya masak, ya giling cucian di mesin cuci, jadi wasitnya kembar pun juga iya! 🙈. Belum lagi harus kirim laporan hasil belajar via whatsapp sebelum jam 2 setiap hari senin-kamis dan jam 12 di hari jum'at. Bayangkan ibu-ibu!
Gak heran ya, banyak teman-teman saya yang mengeluh kalau 'tanduk' mereka keluar 😈🙈. Karena merasa dikejar waktu, sementara anak-anak juga kadang santaaaaai banget kayak di pantai. Belum lagi laporan berupa foto, video.. 😂
Dinikmati aja ya ibu-ibu, karena kapan lagi sih kita bisa punya lebih banyak waktu dengan anak-anak? Kalau almh. mama saya bilang, saat anak-anak masih kecil, usahakan untuk menghabiskan banyak waktu dengan mereka, karena nanti ketika besar mereka akan lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Deg! Bener juga.. Dan untuk yang muslim nih, hikmahnya kita jadi lebih banyak istighfar... "Astaghfirullah hal Adziiim" eits, tapi jangan sambil cubit-cubit meninggalkan jejak biru ya, bun 🙊.
Eh iya, awalnya gerakan di rumah ini disebut Social Distancing (pembatasan sosial) tapi karena istilah ini dianggap kurang enak untuk didengar, apalagi untuk budaya Indonesia ya yang gemar berkumpul, gosip, arisan, dll, WHO mengajak seluruh warga dunia untuk menerapkan Physical Distancing (menjaga jarak secara fisik). Jadi walaupun kita berjauhan, bukan berarti kita mejauh dari teman, kolega, atau keluarga yang tinggalnya tidak satu rumah dengan kita. Kita tetap bisa berkomunikasi melalui sosial media, grup whatsapp atau melalui video call. Artinya walaupun jauh tetapi tetap sayang... 😆 Nah ini kesempatan emas dong ya buat kaum rebahan, kapan lagi kan bisa rebahan santai tanpa harus mikir cari alasan apa buat nolak ajakan teman-teman keluar rumah? 🙈
Kalo dampak positifnya buat saya sih, saya jadi bisa membabat TBR alias timbunan buku yang sudah melambai-lambai minta dibaca sejak zaman batu 🙊. Keluarga kami juga lebih punya banyak waktu berkumpul dengan anggota lengkap 5 orang! Biasanya kan suami sibuk wara-wiri dinas karena tugas negara tidak dapat ditolak 🙈. Anak-anak jadi bisa bermain bersama papanya, saya jadi punya waktu 1-2 jam untuk membaca buku.
Sudah dulu ya, tetap jaga kebersihan dan kesehatan ya teman-teman. Patuhi anjuran pemerintah untuk tetap diam di rumah demi keselamatan kita bersama. Semoga virus ini cepat pergi, semoga yang sakit segera diberi kesembuhan, dan semoga para pahlawan kesehatan kita tetap sehat dan kuat berjuang menolong orang-orang yang sakit. Semoga kita bisa beraktivitas seperti sedia kala, tanpa takut ancaman virus yang selalu mengintai. Dan semoga ramadhan dan lebaran tahun ini kita sudah bisa berkumpul lagi dengan orang-orang tersayang 🙋
Mantap. Nikmati aja episode saat ini, wlw bukan nikmat tp uiian hidup, krn dlm uiian yg buruk sekalipun masih ada taman bunga yg indah dan hikmah.
ReplyDeleteBetul.. Semangka!!
Delete